Jika terjadi infeksi pada syaraf gigi yang disebabkan oleh pembusukan, pembengkakan tersebut akan memotong suplai darah ke syaraf gigi dan "membunuhnya".
Ketika syaraf mati, rasa sakit akan hilang. Namun, gigi akan terus mengalami kerusakan dengan proses pembusukan dan mungkin saja perlu dicabut.
4. Infeksi
Jaringan mati yang tertinggal di belakang gigi akan membuat tubuh kita rentan terhadap abses (nanah) dan infeksi.
"Racun dari jaringan yang mati itu akan mulai berkembang menjadi infeksi bagi tulang lewat ujung akar. Kondisi ini akan menyebabkan peradangan," kata McManama.
Infeksi tersebut kemudian bisa menjalar ke pipi dan lantai mulut.
Rahang dan kelenjar akan mengalami pembengkakan yang disebabkan oleh infeksi. Hal ini mungkin akan membuat pasien mengalami demam.
Meski gejala ini terbilang jarang, namun jika terjadi dan tidak diobati infeksi bisa pula mengancam abses pada otak.
Baca juga: Pola Makan Modern Tingkatkan Risiko Gigi Berlubang
Maka, penting untuk mengunjungi dokter gigi secara rutin minimal 6 bulan sekali sebagai langkah pencegahan dan untuk menghentikan masalah gigi semakin parah.
SUMBER:
https://www.rd.com/health/what-happens-ignore-cavity/
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.