Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/03/2019, 13:38 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

"Namun, ketika banyak gigi yang membusuk atau ada gigi yang mengalami lubang cukup lama, gigi tersebut akan lebih rentan mengalami kerusakan dan patah," kata dia.

Hal ini bisa disebabkan cara makan yang kurang baik. Seperti cara mengunyah yang menyebabkan sisa makanan terselip di gigi.

Ketika gigi sudah menunjukkan gejala pembusukan atau lubang, kita bisa meminimalisasi perkembangannya dengan mengurangi konsumsi gula, menyikat gigi rutin dua kali sehari dengan pasta gigi mengandung flouride, serta melakukan flossing.

2. Kerusakan syaraf

Di tengah gigi ada sebuah lubang kecil di mana syaraf dan pembuluh darah berada.

"Ketika pembusukan mencapai pulpa (syaraf) gigi, saat itu lah pasien akan mulai merasakan sakit yang menyiksa," jelas McManama.

Semakin dalam lubang gigi, rasa sakit akan semakin tidak nyaman bahkan bisa terasa sepanjang hari. Kondisi ini bisanya membuat orang langsung ke dokter gigi, padahal penambalan saja seringkali tidak

Kebanyakan orang kemudian membuat janji dengan dokter gigi ketika rasa sakit itu muncul, padahal langkah itu sebetulnya sudah terlambat.

Jika syaraf gigi mulai mati, kita mungkin membutuhkan perawatan khusus atau bahkan melakukan pencabutan.

Baca juga: Sakit Gigi Pengaruhi Kecerdasan Anak

3. Gigi mati

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com