Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk, Tampil "Anti Mainstream" dengan Hijab Voal Flora dan Fauna

Kompas.com - 20/03/2019, 10:00 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sama halnya dengan perkembangan fesyen lain, hijab memiliki tren tersendiri. mulai dari hijab polos, geometris, garis, dan beragam lainnya.

Begitu pun dengan bahan dan bentuk. Ada sifon, hicon, satin, voile, ceruti, sutera, katun, spandek, atau pun wolpeach.

Dalam hal bentuk, tren tengah kembali ke segi empat, setelah sebelumnya cukup lama orang Indonesia menyukai pasmina.

Nah, dari sekian banyak jenis desain, jarang ada produsen yang memproduksi hijab bermotif flora dan fauna, seperti koleksi teranyar dari Scarf by Ercy.

“Saya dan keluarga pecinta satwa, dan ini bagian dari upaya saya melestarikan flora dan fauna.”

Begitu pengakuan pemilik Scarf by Ercy, Wina D Hudaya kepada Kompas.com di Bandung, belum lama ini.

Baca juga: Pahami, Cara Cermat Pilih dan Rawat Hijab Voal

Wina juga mengaku, ide mengangkat konsep flora dan fauna dalam kerudung sebelumnya muncul karena rasa bosan dengan motif kerudung "mainstream" yang ada di pasaran.

Dalam kerudungnya, Wina menuangkan gambar flaminggo berwarna pink, zebra, burung hantu, kupu-kupu, kucing dan masih banyak lagi.

Begitu pun untuk aneka flora, ia menuangkan motif mawar, monstera, dan lainnya.

Motif itu terlihat semakin unik dengan perpaduan geometris dan abstrak.

Seperti hijab paling populer di Ercy. Hijab berwarna biru itu bermotif tiga jenis tanaman, di antaranya kaktus.

Scarf by Ercy mengeluarkan koleksi hijab bermotif flora dan fauna. Salah satunya hijab bermotif kaktus.KOMPAS.com/RENI SUSANTI Scarf by Ercy mengeluarkan koleksi hijab bermotif flora dan fauna. Salah satunya hijab bermotif kaktus.

Wina mendesain kaktus tersebut bak kartun yang lucu, kemudian dipadupadankan dengan dua garisan warna di bagian bawah kerudung.

Selain flora dan fauna, ia juga bermain di motif abstrak, geometris, maupun polos.

Itu dilakukan untuk menyasar pasar yang lebih luas yakni para milenial, namun juga mereka yang sudah berusia 35 tahun ke atas.

Baca juga: Cara Tepat Merawat Bahan Hijab

“Kalau milenial, mereka suka yang enggak terlalu rame, minimalis. Gradasi warnanya pastel yang lebih segar. Mereka juga suka kerudung polosan,” ucap dia.

Demi mendapatkan kesan berbeda, kerudung polos miliknya diberi hiasan bordir kupu-kupu, burung hantu, merak, kucing, dan juga flamingo.

Harganya berkisar antara Rp 95.000-225.000 tergantung bahan.

Untuk premium voal, ia menggunakan kain wolpeach. Sedangkan, high premium voal menggunakan kain sutra ultrafine yang lembut dan sejuk di kepala.

“Saya sebelumnya riset kain dan menjatuhkan pilihan pada sutra ultrafine dan wolpeach karena lembut."

"(Bahan ini juga) tidak mudah kusut, tegak berdiri, tidak lepek, tidak panas, dan tidak membuat telinga budeg,” ungkap dia.

Dalam desain terbaru, Wina mengeluarkan 30 artikel dengan jumlah 500 pieces. Di luar ekspektasi, kerudungnya diburu pasar dan banyak artikel yang habis.

Namun, demi menjaga eksklusivitas, Wina membatasi produksi dengan motif yang sama hanya sebanyak dua kali.

“Saya enggak mau menjual produk yang pasaran,” cetus dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com