JAKARTA, KOMPAS.com - Kita mungkin sering berpapasan dengan orang yang berjalan sambil asyik dengan ponselnya.
Ponsel memang tampaknya begitu lekat dengan masyarakat masa kini. Data pun menunjukan hal demikian.
Data olahan Asosiasi Pengguna Jasa dan Internet Indonesia (APJII) selama 2012-2018 juga menunjukkan, pengguna internet Indonesia terus bertambah.
Kenaikan tertinggi terjadi pada 2014 ketika layanan 4G masuk ke Indonesia. Angkanya mencapai 50,6 persen. Setelahnya, kenaikan mencapai rata-rata 8-10 persen per tahun.
Kebanyakan dari pengakses internet tersebut rupanya menggunakan ponsel sebagai sarana berselancar di dunia maya.
Berdasarkan survei APJII di 2017, 50 persen pengguna aktif internet menggunakan ponsel pintar.
Tapi, tahukah kamu bahwa terlalu banyak bermain gawai bisa merusak sistem saraf di tubuh kita?
Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Perdossi Pusat Dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K) menjelaskan, aktivitas dengan gerakan berulang dapat menjadi faktor risiko neuropati atau kerusakan saraf tepi.
Saraf tepi sendiri merupakan penghubung organ tubuh dengan syaraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang dengan seluruh organ tubuh.
"Kebiasaan terlalu banyak menggunakan gawai memberikan potensi kerusakan saraf tepi atau jaringan lain. Salah satunya memicu terjadinya kerusakan saraf tepi atau neuropati."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.