Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tong Susu hingga Kertas Karton, Ini 5 Fakta Menarik Kemasan Susu di AS

Kompas.com - 08/04/2019, 17:12 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

3. Teknik memesan

Pelanggan akan memesan kepada penjual susu atau pengantar susu. Keesokan harinya, susu itu akan dikirim ke rumah pemesan.

Beberapa rumah biasanya memiliki tempat susu yang terletak di samping atau depan pintu. Pengantar susu akan memasukkan botol susu segar ke dalam kotak, mengeluarkan botol kosong, dan menerima pembayarannya.

Biasanya pengantar susu menggunakan kereta yang ditarik dengan kuda untuk menjalankan bisnis ini. Setelah era mobil berkembang, kereta mulai tergantikan.

4. Pengantar susu pakai pendingin

Sudah menjadi tradisi, susu dikirim perusahaan dengan menggunakan jasa seorang pengantar susu. Namun pada 1930-an, muncul mesin pendingin yang menggantikan pengantar susu.

Penemuan mesin es memungkinkan pengiriman susu sesering mungkin, karena tuan rumah bisa menyimpan susunya sendiri.

Setelah Perang Dunia II usai, orang-orang pindah ke pinggiran kota. Pengantar susu memiliki jarak yang lebih jauh dan rute mereka diperpanjang. Otomatis, ini memerlukan biaya yang lebih tinggi untuk mengirim susu.

Adanya toko-toko bahan makanan juga mempermudah seseorang untuk membeli susu. Jadi orang tak harus menunggu pengantar susu datang ke rumahnya, melainkan bisa belanja di toko tersebut.

Baca juga: Susu Protein atau Kopi Sebelum Olahraga, Mana Lebih Baik?

Namun, pada era 1960-an, pengiriman susu kembali bangkit. Beberapa perusahaan susu mulai meningkatkan penjualan menggunakan pengantar susu dengan menggunakan truk.

Truk pengantar susu saat ini dapat menempuh jarak yang lebih jauh dibandingkan pengiriman dengan kereta kuda di masa lalu. Itu berarti lebih banyak daerah dapat dituju.

Perusahaan-perusahaan seperti Manhattan Milk menyediakan layanan pengiriman yang dikontrak. Selain mengirimkan susu, mereka juga mengirimkan barang-barang segar pertanian seperti telur dan roti.

5. Berganti wadah

Ilustrasi susu kemasanThinkstock.com/Noel Hendrickson Ilustrasi susu kemasan

Penggunaan botol kaca juga ternyata mendapatkan banyak kendala. Banyak botol yang pecah, hilang, atau salah kirim.

Selain itu, hilangnya botol berakibat pada pengembalian ke pabrik membutuhkan biaya yang tak sedikit. Pabrik susu juga harus membayar untuk mensterilkan botol yang telah kotor akibat pemakaian.

Untuk mengantisipasinya, muncul ide pengembangan wadah sekali pakai yang terbuat dari kertas karton. Penggunaan ini dinilai lebih efisien dan ringan dalam setiap pengirimannya.

Pada 1950-an, hampir semua susu di Amerika Serikat dikemas dalam kertas karton berbentuk persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com