Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2019, 15:41 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber elitedaily

Jika kita memilih untuk membatalkan pernikahan, itu pertanda utama bahwa ada sesuatu yang tidak beres di antara kita dan pasangan. Jadi, jujurlah dengan diri sendiri tentang apakah hubungan kita layak untuk diselamatkan.

Dalam kasus seperti ini, konseling pasangan dapat membantu kita memutuskan jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah ini bersama-sama atau mengakhiri hubungan.

Atau, kita dapat memilih untuk tetap bertunangan, tetapi mulai berbicara lebih terbuka tentang kekhawatiran dan ketakutan satu sama lain, dengan mengikuti terapi individu atau bersama pasangan.

"Jika pasangan terbuka untuk membahas permasalahan yang ada, itu dapat membantu saling belajar lebih banyak dan menciptakan ikatan yang lebih kuat," kata Edelman.

Jika kita belum menetapkan tanggal pernikahan, ini mungkin merupakan kesempatan untuk memperbaiki kualitas hubungan.

Namun, Jika sudah telanjur menetapkan tanggal pernikahan, kita tidak harus mematuhinya daripada semua itu hanya membuat kita stres.

Cinta dan komitmen kita jauh lebih penting daripada mempertahankan rencana yang telah ditetapkan, tanpa memedulikan pendapat orang lain.

“Komunikasi yang baik tentang persamaan dan perbedaan antara kita dan pasangan dapat membantu meningkatkan hubungan dan menentukan kompatibilitas,” saran Edelman.

Tidak ada hubungan asmara yang sempurna, tetapi kelanggenan sebuah hubungan perlu usaha, tergantung dari seberapa baik kita dan pasangan berkomunikasi.

Kita akan merasa siap untuk menikah dan menjalani komitmen lebih lanjut ketika telah berbagi perasaan satu sama lain secara terbuka.

Bahkan jika kita tergesa-gesa melakukan pertunangan, kita masih dapat mengambil langkah mundur sebelum menikah untuk mengetahui garis waktu yang membuat kita dan pasangan merasa bersemangat dan yakin.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com