"Sama kayak flu, tiga hari bisa sembuh, tapi kan ada juga (kemungkinan) infeksi lain yang lebih berat."
"Nah, sama gangguan jiwa juga begitu, mungkin sembilan hari atau sebulan masih bisa kita sebut dia berproses untuk penyesuaian, kalau gak bisa berarti dia gangguan jiwa," cetus dia.
Berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya, banyak calon gagal yang mengalami gangguan jiwa menolak untuk berobat.
Umumnya, mereka tak mau mengakui perubahan prilaku tersebut sebagai bentuk gangguan kejiwaan.
Baca juga: Kala Depresi Patah Hati Berujung Bunuh Diri...
Selanjutnya mereka lebih memilih pemulihan dengan pendekatan agama. "Mereka dibawa ke ahli agama disuruh banyak berdoa, tidak dianggap harus berobat," ujar dia.
Padahal, menurut dia, masalah itu bisa diatasi secara medis dengan mengonsumsi obat-obat yang direkomendasikan dokter.
Kendati mungkin akan ada lonjakan kasus kejiwaan seperti pemilu terdahulu, namun Laurentius mengatakan tak ada persiapan khusus di RSJ.
"Kayak pasien yang biasa saja, kalau dia datang kita rawat, tidak mesti rawat inap, tapi bisa juga rawat jalan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.