Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karpet Karya Desainer Virgil Abloh Dilelang di Jakarta

Kompas.com - 03/05/2019, 17:58 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Tahukah kamu bahwa desainer kanamaan Virgil Abloh juga merancang karpet? Nah salah satu karpet rancangannya hasil kolaborasi dengan IKEA itu kini dilelang di Jakarta.

Selain dengan Abloh, ada tujuh desainer lain yang berkolaborasi dengan IKEA untuk merancang karpet bergaya kontemporer ini. Mereka adalah Chiaozza, Craig Green, Misaki Kawai, Seulgi Lee, Noah Lyon, Filip Pagowski dan Supakitch.

Karpet limited edition yang dimunculkan dalam rangka IKEA Art Event 2019 ini bisa dibilang sebagai perpaduan antara seni merajut, kerajinan karpet, avant-garde fashion, street culture dan desain modern.

Eliza Fazia, Country Marketing Manager IKEA Indonesia mengatakan, “IKEA terus mencari jalan agar karya seni tinggi juga dapat diakses setiap orang. Tahun ini kami berkolaborasi dengan delapan artis kontemporer, masing-masing dengan ekspresi artistik yang berbeda, untuk merancang sebuah karpet. Hasilnya merupakan koleksi edisi terbatas seni karpet yang dibuat dengan tangan.”

Jika dilihat secara dekat, setiap karpet merupakan karya yang unik. Tujuh karpet dibuat menggunakan bahan wol atau material alam lainnya, sementara satu karpet dirajut menggunakan mesin. Masing-masing karpet menampilkan ciri khas para desainer.

Bagaimana mendapatkannya?

karpet karya desainet di IKEA Art event 2019ikea karpet karya desainet di IKEA Art event 2019
Untuk memiliki koleksi karpet terbatas ini, kita bisa mengikuti lelang yang diselenggarakan bekerjasama dengan CASA Indonesia dalam ajang CASA 2019. Sistem lelang dilakukan melalui silent auction pada tanggal 2-5 Mei 2019 di Ballroom The Ritz Carlton Jakarta Pacific Place.

“Kami mengajak masyarakat pencinta seni dan penggemar ke-delapan desainer untuk berpartisipasi dalam lelang ini, yang mana seluruh dana yang terkumpul akan didonasikan ke Yayasan Mitra Museum Jakarta untuk merevitalisasi museum di Jakarta,” kata Eliza Fazia.

Yayasan Mitra Museum Jakarta berencana untuk melakukan revitalisasi Museum Seni Rupa dan Keramik di Kota Tua, mulai dari infrastruktur hingga konten kuratorial.

Peserta lelang dapat mengisi bidding card yang berisi data diri, karpet yang dipilih, dan besaran angka penawaran yang diajukan dan ditanda tangani. Pengajuan bidding bersifat mengikat dan mutlak, tidak bisa dibatalkan.

Khusus pada tanggal 3 Mei 2019 di acara Collector’s Gathering akan dilaksanakan live auction satu karpet karya Filip Pagowski untuk menandakan dimulainya ajang lelang ini, dan pada tanggal 5 Mei 2019 juga akan dilakukan live auction untuk 1 karpet karya Virgil Abloh.

Setiap karpet yang dilelang akan dibuka dengan harga dasar dan selanjutnya peserta lelang dapat mengajukan penawaran dengan kelipatan Rp 500.000.

Bila kamu tidak akrab dengan nama-nama desainer di atas, inilah mereka:

1. Virgil Abloh

karpet Virgil Ablohikea karpet Virgil Abloh
Virgil Abloh adalah Direktur Artistik fesyen pria dari merek Louis Vuitton dan juga pendiri merek fesyen Off-White.

Kontribusinya kepada IKEA Art Event 2019 merupakan kenangannya terhadap orangtua yang cenderung melindungi perabotnya. Kutipan dan motif tradisional pada karpet Persia ini menjadi ide pembuatannya.

“Saya ingin mengambil sisi ironis dari kebiasaan pada umumnya dimana ruang tamu hanyalah sebagai tempat pameran, bukan sebagai tempat untuk duduk. Konsep orangtua yang mengatakan ‘jangan merusak perabot’ telah mempengaruhi bagaimana orang yang lebih muda berpikir mengenai perabot,” ujar Abloh.

2. Chiaozza, Adam Frezza dan Terri Chiao

karpet ChiaozzaIkea karpet Chiaozza
Keduanya dikenal sebagai Chiaozza, Adam Frezza dan Terri Chiao bekerja dengan berbagai medium termasuk melukis patung, instalasi, kolase dan fotografi.

Duo artis dari Amerika ini mendirikan studionya di Kota New York pada tahun 2011 dan telah mengadakan pameran secara solo maupun dalam kelompok, di Amerika Serikat maupun di negara lain.

“Terinspirasi dari pemandangan musim semi di sebuah padang pasir di Barat Daya Amerika, warna-warna tajam, garis-garis berlekuk, dan coretan-coretan bentuk pada karpet ini mengajak semua orang menikmatinya sambil membayangkan kembali momen seru bermain saat masih anak-anak.”

3. Craig Green

Karpet Craig Greenikea Karpet Craig Green
Desainer dan lulusan sekolah fesyen dari Central Saint Marin yang lahir di London, Craig Green adalah salah satu dari perancang pakaian pria inovatif di Inggris.

Dengan menentang status quo menggunakan pernyataan-pernyataan yang mengesampingkan gender, koleksi siap pakainya mencoba untuk menunjukkan ide keseragaman, kegunaan dan kecakapan, menawarkan jaket-jaket santai berstruktur, tunik berbahan ringan serta celana santai.

“Dengan karpet ini, saya tertarik untuk menjelajahi konsep surgawi yang bebas dari realita. Membuat sebuah pintu yang mampu membawa kita ke suatu tempat yang lebih baik.”

4. Seulgi Lee

karpet Seulgi Leeikea karpet Seulgi Lee
Artis keturunan Korea-Perancis, Seulgi Lee, merancang karpet yang terinspirasi dari peribahasa Perancis yaitu ‘Bersenang-senang seperti seekor ikan di air’.

Semua karpet berpotensi untuk mendefinisikan sebuah ruang. Dengan karpet rancangannya, Seulgi ingin menghadirkan cahaya yang dipancarkan dari air beserta warna-warna terang lainnya.

“Dengan dhurrie (karpet tebal dan datar dari hasil rajutan), saya ingin membawa cahaya yang dipancarkan dari air. Saya menghadirkan seni khas India Utara dari kota Ayodhya, seni Ratu Korea bernama Heo Hwang-ok dan yang terpenting adalah kekuatan berbagai warna. Mari kita bergembira, bersenang-senang seperti seekor ikan di air,” katanya.

5. Noah Lyon

karpet Noah Lyonikea karpet Noah Lyon
Noah Lyon adalah artis dari multidisiplin yang berbasis di Brooklyn, New York dan juga di Gotland, Swedia. Ia telah melakukan pameran di berbagai galeri dan museum secara internasional.

Hasil karyanya merupakan koleksi MoMA, The Tate Britain, The Menil Collection, The Brooklyn Museum dan The Whitney Museum of American Art.

“Karpet ini menggambarkan pusaran angin kehidupan yang saling terhubung satu sama lain sebagaimana dunia kita yang berputar di jagad raya. Hal ini terinspirasi oleh kayu yang berputar dari suku Navajo – sebuah cerita tentang seorang pria yang menemukan sejumlah pusaran air dan jiwa yang mengajarkannya tentang nilai-nilai baik terhadap rakyatnya.”

6. Filip Pagowski

karpet Filip Pagowskiikea karpet Filip Pagowski
Lahir di Polandia dari pasangan yang juga artis ternama, Filip Pagowski merupakan artis grafis berbasis di Warsawa setelah sebelumnya tinggal lama di New York. Ia belajar melukis, ilustrasi dan desain poster di Warsaw Academy of Fine Arts.

Desain-desain Pagowski yang penuh semangat sangat mudah diingat karena bentuknya yang unik dan terkesan hidup. Klien-kliennya termasuk perancang fesyen Jepang Comme Des Garcons, The New Yorker, SAKS 5th Avenue, Le Monde dan New York Times.

“Ide di balik rancangan ini adalah gagasan dari seni merajut, dengan gambar yang merefleksikan mekanisme penggunaan benang untuk membuat sebuah karpet. Ritme abstrak dari pola tanpa batas ini dibuat dengan kisi-kisi yang sama, sehingga menghasilkan keunikan buatan tangan yang sangat menarik.”

7. SupaKitch

karpet SupaKitchikea karpet SupaKitch
SupaKitch adalah artis Perancis yang menghadirkan pendekatan eksentrik dikombinasikan dengan beragam teknik, seperti cat akrilik, daun emas dan tato.

Ritme, romantisisme dan simbol Art Deco, sangat berperan dan pergerakannya memberikan pengaruh besar terhadap dirinya.

“Saya ingin bermain dengan konsep karpet klasik bergambar binatang. Saya melihat jenis binatang yang menarik sebagai dekorasi di atas lantai. Gambar yang muncul dalam pikiran saya adalah seekor ular. Sebagai hewan yang dikeramatkan, ular digambarkan sebagai jiwa, panduan spiritual yang dapat memberi kesembuhan. Selain itu, ular dapat mengganti kulit mereka sendiri sebagai simbol terlahir kembali.”

8. Misaki Kawai

karpet Misaki Kawaiikea karpet Misaki Kawai
Artis Jepang Misaki Kawai dikenal secara internasional atas hasil karyanya yang terbuat dari papier-mâché, yakni kayu, kain dan teknologi sederhana, bahan-bahan kerajinan seperti kain flannel dan benang. Ia percaya bahwa seni adalah tentang bergembira ria.

“Saya terinspirasi oleh hal-hal yang lucu, konyol dan berbulu – Itulah alasan mengapa saya senang merancang karpet ini. Saya pikir hasilnya bagus, menggunakan warna-warna yang ceria serta nyaman digunakan. Banyak orang yang dapat menikmatinya. Jangan lupa untuk merawat kucing-kucing besar ini!”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com