Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya di Balik Kebiasaan "Skip" Sarapan dan Makan Larut Malam

Kompas.com - 08/05/2019, 07:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Meskipun temuan ini diamati pada pasien setelah serangan jantung, penelitian sebelumnya telah membuktikan, risiko penyakit jantung bisa juga terjadi pada orang yang tampaknya sehat.

Faktanya, sebuah penelitian 2017 yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology menemukan, orang yang melewatkan sarapan pagi lebih berpotensi mengalami aterosklerosis.

Aterosklerosis adalah kondisi pengerasan pembuluh darah yang dapat meningkatkan peluang terkena serangan jantung.

Berdasarkan temuan penelitian ini, Minicucci merekomendasikan pasien makan malam setidaknya dua jam sebelum tidur, dan sarapan dengan menu yang mengeyangkan.

Menu sehat dan mengenyangkan dapat dipilih misalnya produk susu yang kaya protein.

Sarapan sangat penting, terutama saat kita akan berolahraga di pagi hari, karena protein sebelum berolahraga dapat meningkatkan daya tahan.

Kita juga bisa memilih menu sarapan yang mengandung karbohidrat seperti roti gandum, sereal dan buah-buahan utuh.

Konsumsilah sarapan sekitar 15-35 persen dari total asupan kalori harian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com