Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Banyak Minum Kopi Terbukti Berefek Buruk pada Kesehatan

Kompas.com, 3 Juli 2019, 10:45 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orang merasa pagi harinya tak lengkap tanpa secangkir kopi. Beberapa orang bahkan bisa mengonsumsi hingga gelas ketiga, keempat, bahkan lebih.

Jika kamu salah satunya, mungkin kamu pernah berpikir, apakah kebiasaan tersebut aman untuk kesehatan tubuh?

Sebelumnya, sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari William Harvey Research Insitute, Queen Mary University mengungkapkan, 25 kopi cangkir kopi dalam sehari masih dianggap jumlah moderat dan tidak mengganggu kesehatan.

Lebih jauh, beberapa informasi menyebutkan, bahwa minum kopi dalam jumlah tersebut per harinya memberi efek yang sama pada pembuluh arteri dengan konsumsi segelas kopi.

Namun, rupanya penjelasannya tidak sesederhana itu.

Baca juga: Minum Kopi 25 Gelas Sehari, Masih Oke untuk Kesehatan, Benarkah?

Dalam sebuah studi yang dipresentasikan di British Cardiovascular Society Conference, para peneliti membagi 8.500 partisipan studi ke dalam tiga kelompok.

Kelompok pertama adalah mereka yang minum satu cangkir per hari dan kelompok kedua adalah yang minum tiga atau beberapa cangkir per hari. Sementara kelompok ketiga adalah mereka yang minum lebih dari tiga cangkir per hari.

Orang-orang yang minum kopi hingga 25 cangkir per hari, sebetulnya tidak termasuk ke dalam analisa tersebut. Namun mereka termasuk ke kelompok ketiga.

Rata-rata terbanyak konsumsi kopi yang dilaporkan adalah lima cangkir per hari (tanpa definisi ukuran cangkir yang jelas). Ada lebih dari 1.500 orang pada kelompok tersebut yang melaporkan minum antara tiga hingga 25 cangkir per hari.

Ketika para peneliti membandingkan kelompok-kelompok tersebut, mereka menemukan kurang dari 1 persen perubahan dalam kekakuan pembuluh arteri pada mereka yang masuk kelompok pertama dan kedua. Hal yang sama berlaku untuk kelompok dengan konsumsi kopi terbanyak.

Baca juga: Demi Kesehatan Jantung, Ketahui Batas Aman Konsumsi Kopi

Adapun peningkatan kekakuan pembuluh arteri dapat meningkatkan risiko masalah tekanan darah tinggi, stroke, dan penyakit jantung.

Penulis studi dari William Harvey Research Institute di Queen Mary University, London, Kenneth Fung, Ph.D. mengatakan, penting untuk dicatat bahwa para peneliti hanya fokus pada satu aspek kesehatan jantung, yaitu kekakuan pembuluh arteri.

Para peneliti tidak membawa satu kesimpulan besar bahwa konsumsi kopi sangatlah aman.

Apalagi, kopi bisa berdampak pada kesehatan jantung pada aspek lain yang mungkin belum tergali pada studi ini.

Ditemukan bahwa terlalu banyak konsumsi kafein bisa meningkatkan tekanan darah, yang bisa berujung pada penyakit jantung.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau