Bakteri dan jamur tumbuh subur pada daerah berminyak, jika dibiarkan tumbuh, ini bisa menyebabkan bau dan infeksi.
Pastikan untuk membersihkan pangkal paha dan seluruh area intim secara efektif untuk memastikan bakteri tidak tumbuh subur.
2. Perhatikan sabun yang kita pakai
Kulit di sekitar area intim lebih tipis dan lebih halus daripada tempat lain di tubuh, yang membuatnya rentan terhadap iritasi.
Zampella menyarankan untuk menggunakan sabun yang lembut dan bebas pewangi karena bahan-bahan keras dan banyak pewangi dapat menyebabkan iritasi pada area sensitif.
"Sabun antibakteri cenderung keras pada kulit dan bahan-bahan seperti mentol dan minyak tea tree mungkin tidak nyaman untuk area intim," katanya.
3. Keringkan area intim sebaik mungkin
Membersihkan area intim setiap hari adalah langkah pertama, tetapi bukan yang terakhir. Setelah kita membersihkannya, pastikan untuk mengeringkannya dengan baik dan lembut.
Zampella menyarankan untuk mengeringkannya menggunakan handuk bersih dengan cara menepuk-nepuk, bukan dengan menarik-narik atau menggosok.
Sisa air bisa bertahan di area intim dam menyebabkan lembab, terutama setelah kita berpakaian. Kelembapan tersebut bisa menjadi sarang kuman.
4. Gunakan bedak
Meski telah mengeringkan area intim dengan sebaik mungkin, keringat tetap bisa membuatnya lembab. Keringat bisa membuat area intim terasa lengket, gatal, radang serta penumpukan kuman.
Untuk itu, Zampella menyarankan untuk menaburkan bedak sebelum mengenakan pakaian. Jadi, pastikan menaburkan bedak di seluruh area, termasuk paha bagian dalam.
Cara ini akan membantu menyerap keringat sepanjang hari dan melindungi simbol kejantanan dari peradangan.
"Banyak perawatan untuk keringat berlebih, seperti yang termasuk aluminium klorida, bisa sangat menjengkelkan," katanya.