Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkiv, Toy Designer Asal Bandung yang Jual Motor demi Mendunia...

Kompas.com - 31/07/2019, 07:05 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Arkiv Vilmansa menggoreskan pensilnya di selembar kertas putih. Ia membentuk sejumlah garis yang akhirnya berwujud menjadi sebuah desain.

Desain tersebut dinamakan Hira. Artinya mimpi yang baik.

Hira diluncurkan tahun 2018, dan dijual terbatas di Ikea seluruh dunia secara bersamaan.

Hira pulalah yang membuat Arkiv mewakili Asia Tenggara dalam Ikea Art Event 2018 bersama tujuh seniman dunia lainnya.

Namun cerita yang dijalani Arkiv tak semudah yang dikira. Setidaknya, Arkiv butuh waktu tiga tahun untuk ada di sana.

Pada tahun 2015an, Arkiv dikontak Ikea Swedia untuk berpartisipasi mengikuti Ikea Art Desain 2018 mewakili Asia Tenggara.

Baca juga: Edisi Terbatas, Kaus Kolaborasi Arkiv Vilmansa x Screamous Clothing

Namun di tahun 2016, lima desain yang dikirimnya ditolak.

Ia pun kembali menguras otak, hingga akhirnya desainnya diterima dan ia berkunjung ke Swedia di tahun yang sama.

“Selama tiga tahun ini, saya tidak boleh posting apapun tentang Ikea. Padahal pengen banget posting,” tutur dia.

Dikenal di luar negeri

 

Hira, figurine kaca hasil kolaborasi seniman asal Indonesia Arkiv Vilmansa dan IKEA, di IKEA Alam Sutera, Tangerang.KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Hira, figurine kaca hasil kolaborasi seniman asal Indonesia Arkiv Vilmansa dan IKEA, di IKEA Alam Sutera, Tangerang.
Hira bukan satu-satunya produk Arkiv yang mendunia. Sebab pria lulusan Arsitektur Universitas Parahyangan ini sudah memulai kariernya di Amerika Serikat.

Arkiv menceritakan, setelah lulus kuliah, ia bekerja di sebuah firma arsitek. Namun ia merasa tidak betah.

Ada pergulatan dalam hatinya, hingga ia memutuskan berhenti, meski gajinya saat itu terbilang besar.

Ia kemudian menekuni hobinya sejak kecil yaitu menggambar. Ia pun mulai mendesain mainan, dan lalu bertekad banting setir menjadi toys designer.

Keinginannya menjadi seniman tersebut ditentang orangtua. Sebab orangtua Arkiv menilai seniman condong berkesan negatif.

Baca juga: Figurine Kaca, Karya Seni Seniman Indonesia Kolaborasi dengan IKEA

Arkiv bergeming. Ia tetap bertekad menjadi toy designer.

Pada 2007, dengan modal nekat, dia lalu menjual motor Yamaha Mio kesayangannya seharga Rp 7,5 juta.

Uang hasil penjualan motor itu digunakan untuk membuat prototype mainan. Selama dua tahunan, Arkiv mengaku "babak belur".

Ia membangun segala sesuatunya, termasuk networking ke galeri di luar negeri dengan menempuh jalan yang tidak mudah.

“Di sini (Indonesia) suka ditanya, kamu dah punya apa aja? Portofolio, CV, sudah sejauh mana? Galeri di luar negeri, kalau mereka suka, ayo dicoba,” ungkap dia.

Hingga akhirnya, dia berhasil mengirimkan prototype buatannya ke salah satu forum di Amerika Serikat.

Sesuai harapan, prototype itu mendapat sambutan hangat.

 

Screamous Clothing menggandeng toys desainer Arkiv Vilmansa untuk 6 desain produk terbarunya.KOMPAS.com/RENI SUSANTI Screamous Clothing menggandeng toys desainer Arkiv Vilmansa untuk 6 desain produk terbarunya.
Sejumlah perusahaan dari AS, Swiss, dan Asia menyatakan ketertarikannya. Singkat cerita, Arkiv pun meluncurkan produk pertamanya itu di Taipei Toys Festival.

Sejak saat itu, produk-produk Arkiv dipasarkan terbatas di dunia internasional dengan harga 100-120 dollar AS per buah.

“Satu produk dibuat limited hanya diproduksi 100-200 pieces, dan produk saya lebih kenal di luar (negeri),” ucap dia.

Sebab di luar negeri, kata dia, mainan sudah menjadi tren. Mainan menjadi seni interior yang dipajang di rumah ataupun kantor.

Tren itu pun tahun ini menyebar ke Indonesia. Walaupun sebenarnya, hal itu sudah berlangsung lama di Indonesia.

Namun karena hanya tumbuh di komunitas-komunitas, penyebarannya tidak tergolong massif.

Akhir tahun ini, sejumlah mainannya akan diluncurkan. Ia pun dijadwalkan mengisi beberapa pameran mainan di luar negeri.

Baca juga: Bagaimana Cara Memilih Mainan Anak Sesuai Usianya?

Inspirasi

Berbagai mainan Arkiv terispirasi dari apa yang ditemuinya sehari-hari atau mainan apa yang disuka.

Misalnya, karakter kartun-kartun Disney seperti Mickey Mouse dan Looney Tunes yang ia sukai sejak kecil. Atau, burung merak yang dilihatnya di kebun binatang Singapura.

“Apa saja bisa menjadi inspirasi. Kapan pun, di mana pun. Dan saya lebih suka yang natural seperti itu,” kata dia.

Yang membedakan desain dia dengan yang lain adalah perpaduan keahliannya di bidang arsitektur, desain grafis, dengan gradasi warna menarik, terutama warna-warna terang.

Hal itu pulalah yang membuatnya tak khawatir dengan barang tiruan. Sebab produk buatannya sulit untuk ditiru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com