Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2019, 22:03 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 3. Semua wanita mengalami orgasme melalui hubungan intim

Peneliti di The Kinsey Institute Justin Lehmiller mengatakan, sekitar setengah dari wanita heteroseksual kadang-kadang mengalami orgasme sebagai hasil dari penetrasi saja.

Namun, separuh dari yang lainnya membutuhkan tambahan stimulasi klitoris atau aktivitas seksual lainnya untuk mencapai klimaks.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sex and Marital Therapy juga mengklaim, 37 persen wanita membutuhkan semacam rangsangan lain selama hubungan seksual untuk mencapai orgasme.

Tidak mengherankan, cara mencapai orgasme adalah salah satu pertanyaan terapis seks yang paling sering ditanyakan kepada pasangan.

Baca juga: Berapa Lama Durasi Hubungan Seks yang Ideal?

4. Seks dapat memengaruhi kinerja olahraga

Teori ini telah diperdebatkan selama bertahun-tahun. Para pelatih sering mengatakan kepada atlet mereka untuk tidak melakukan hubungan seks sebelum pertandingan besar atau kompetisi.

Gagasan ini datang dari Yunani Kuno dan pengobatan Tiongkok tradisional, yang menganggap tidak berhubungan seks akan meningkatkan frustrasi dan agresi, dan meningkatkan energi.

Namun, penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Frontiers in Physiology, menunjukkan seks hanya memiliki sedikit dampak pada kinerja atletik dan mungkin bisa memiliki efek positif sebagai gantinya.

5. Berhubungan seks dapat menyebabkan wanita hamil segera melahirkan

Mitos ini begitu dipercaya, sehingga dokter kerap memberi tahu pasien untuk tidak terlalu mempercayai hal ini.

Menurut riset dari ohio State University Medical center, melakukan hubungan seks di dekat tanggal persalinan tidak akan menyebabkan wanita melahirkan dini, tetapi justu menunda persalinan.

Para peneliti menemukan, wanita yang aktif secara seksual dalam tiga minggu terakhir kehamilan mereka mengalami masa kehamilan ratarata 39, 9 minggu daripada wanita yang tidak melakukan hubungan seks.

Ini memang bukan perbedaan besar, namun akan menjadi tekanan tersendiri bagi para ibu hamil.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Berhubungan Seks?

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com