KOMPAS.com - Berita palsu atau yang dikenal dengan istilah populer “hoax” bisa bertebaran dalam berbagai bentuk, mulai dari tulisan, foto, dan video.
Di era ini, semua orang bisa menggunakan media sosial, dan berita hoax jadi sangat mudah tersebar.
Mengingat dampaknya sangat buruk, setiap orang pasti ingin menghindarinya. Terutama ketika ada isu penting yang tersebar di tengah masyarakat, tentu kamu ingin mendapatkan informasi yang valid dan berkredabilitas agar bisa up to date dengan kabar terkini.
Selain itu, dampak buruk berita hoax juga bisa merugikan kesehatan mental. Seperti ini penjelasan ilmiahnya:
Dalam sebuah studi, para psikolog sepakat bahwa berita hoax bisa memberikan dampak buruk pada kesehatan mental, seperti post-traumatic stress syndrome (PTSD), menimbulkan kecemasan, sampai kekerasan.
Tidak hanya itu, psikolog percaya, orang yang terpapar berita hoax juga bisa membutuhkan terapi, karena diselimuti kecemasan, stres, dan merasa kesepian karena berita palsu.
Baca juga: Tangkis Berita Kesehatan Hoax dengan 4 Tips Jitu Ini
Psikolog meyakini, berita hoax dihadirkan untuk memanipulasi banyak orang. Sebab, berita palsu bisa memanfaatkan kelompok orang yang takut, dan mengambil keuntungan ketakutan itu.
Jangan menyepelekan dampak buruk berita hoax pada kesehatan mental. Sebab, efeknya bisa berlangsung dalam jangka panjang. Misalnya, mengganggu situasi emosional dan suasana hati yang berkepanjangan, sampai “menghantui” pikiran untuk waktu yang lama.
Malas mencari tahu kebenaran suatu berita? Ini akibatnya
Orang yang tidak memiliki keinginan untuk mengonfirmasi atau mencari tahu sumber sebuah berita, cenderung menunjukkan gejala fisik dan mental yang kurang sehat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.