Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kang Daniel Alami Gangguan Panik, Apa Gejala dan Penyebabnya?

Kompas.com - 13/12/2019, 13:58 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber
  • Mual.
  • Pusing.
  • Lesu.
  • Nyeri dada.
  • Sakit perut.
  • Panas dingin.
  • Gemetar.
  • Berkeringat.
  • Mati rasa.
  • Kesemutan.
  • Sulit menelan.
  • Sulit bernapas.
  • Jantung berdebar.
  • Sesak napas.
  • Rasa takut mati.
  • Rasa takut akan datangnya bahaya atau malapetaka.

Panic attack dapat berlangsung mulai dari 5-10 menit hingga setengah jam. Namun, efek fisik dan emosional dari serangan panik dapat berlangsung selama beberapa jam.

Apa penyebab gangguan panik?

Hingga saat ini, penyebab gangguan panik belum dapat diketahui dengan pasti. Para peneliti mengemukakan bahwa gangguan panik mungkin disebabkan oleh faktor genetik.

Meski demikian, belum dapat diketahui pasti apakah faktor genetik atau lingkungan di sekitar kita yang dapat menyebabkan gangguan panik.

Selain itu, gangguan panik juga dapat diakibatkan oleh kondisi kesehatan mental, seperti:

  • Stres berkepanjangan. Misalnya akibat kehilangan pasangan, tidak memiliki pekerjaan, atau masalah keuangan.
  • Gangguan panik atau panic disorder.
  • Agoraphobia (fobia terhadap keramaian) dan jenis fobia lainnya.
  • Obsessive compulsive disorder (OCD)
  • Post-traumatic stress disorder (PTSD)
  • Generalized anxiety disorder (GAD)

Secara umum, orang-orang dengan gangguan panik memiliki otak yang sangat sensitif dalam merespons rasa takut. Terlalu banyak mengonsumsi kafein, alkohol, dan jenis obat-obatan tertentu dapat memperburuk gejala gangguan panik.

Bagaimana gangguan panik didiagnosis?

Jika mengalami gejala serangan panik, sebaiknya kamu segera mencari pertolongan medis. Sebagian besar orang dengan serangan panik biasanya akan mengalami jantung berdebar.

Dokter mungkin akan melakukan tes darah guna membedakan gejala serangan panik dengan gejala penyakit lain. Selain itu, dokter akan melakukan elektrokardiogram (EKG) untuk mengecek fungsi jantung.

Apabila tidak ada kelainan atau gangguan kelainan organ dan fungsi tubuh, maka dokter mungkin akan melakukan evaluasi psikologis.

Berbagai pengobatan gangguan panik

Pengobatan gangguan panik bertujuan untuk meredakan atau menghilangkan gejala. Langkah ini dapat dilakukan dengan terapi yang didampingi oleh psikoterapis.

Pada beberapa kasus, konsumsi obat-obatan mungkin diperlukan bagi penderita gangguan panik.

Jenis terapi yang biasanya direkomendasikan untuk mengobati gangguan panik adalah terapi kognitif perilaku (cognitive-behavioral therapy/CBT). Terapi tersebut membantu pola pikir dan perilaku untuk memahami gangguan dan mengendalikan rasa takut.

Beberapa jenis obat-obatan yang digunakan untuk mengobati gangguan panik adalah antidepresan seperti selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs). Misalnya fluoxetine, paroxetine, dan sertraline.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com