Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/01/2020, 20:27 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Healthline

 

6. Ekspresikan rasa frustrasimu

Ledakan marah tidak akan membantumu, tetapi itu tidak berarti kamu tidak dapat melampiaskan rasa frustrasi kepada teman atau anggota keluarga terpercaya setelah hari yang sangat buruk.

Plus, memberikan ruang bagi diri untuk mengekspresikan kemarahan, mencegahnya meluap ke dalam.

7.Meredakan amarah dengan humor

Bercanda di saat panas dapat membantu kamu menjaga perspektif yang seimbang. Ini tidak berarti kamu harus menertawakan masalamu, tetapi melihatnya dengan cara yang lebih ringan dapat membantu.

Lain kali saat kamu merasakan kemarahan meluap-luap, bayangkan bagaimana skenario ini terlihat bagi orang luar? Bagaimana mungkin ini lucu bagi mereka?

Baca juga: Gampang Marah, Gejala Depresi yang Jarang Diketahui

8. Ubah lingkunganmu

Istirahatkan diri dengan mengambil waktu pribadi dari lingkungan sekitar.

Jika rumahmu berantakan dan membuat stres, misalnya, lakukan perjalanan atau pergilah jalan-jalan.

Kamu mungkin akan lebih siap untuk membereskan kekacauan ketika kamu kembali.

9. Kenali pemicu dan temukan alternatif

Jika perjalanan sehari-hari yang kamu tempuh mengubah dirimu menjadi pemarah dan frustrasi, cobalah mencari rute alternatif atau pergi lebih awal untuk bekerja.

Punya rekan kerja yang keras yang terus-menerus membuatmu kesal? Lihatlah beberapa headphone peredam bising.

Idenya adalah untuk menunjukkan dengan tepat dan memahami hal-hal yang memicu kemarahan.

Setelah kamu lebih menyadari apa itu, kamu dapat mengambil langkah-langkah untuk menghindari menjadi mangsa mereka.

Jika kamu tidak yakin dari mana kemarahanmu berasal, cobalah untuk mengingatkan dirimu untuk mengambil waktu sejenak, saat kamu merasa marah.

Gunakan waktu ini untuk mencatat apa yang terjadi pada saat-saat menjelang perasaan marahmu.

Apakah kamu bersama orang tertentu? Apa yang kamu lakukan? Bagaimana perasaanmu saat itu?

Baca juga: Pemuda Marah hingga Rusak Motor, Mengapa Emosi Bisa Berujung Destruktif?

10. Fokus pada apa yang kamu hargai

Meskipun memikirkan kemalangan harimu bisa terasa seperti hal yang wajar untuk dilakukan, itu tidak akan membantumu dalam jangka pendek atau panjang.

Sebaliknya, cobalah memfokuskan kembali pada hal-hal yang berjalan dengan baik.

11. Mencari pertolongan

Ini benar-benar normal dan sehat untuk merasa marah-marah dari waktu ke waktu. Tetapi jika kamu tidak dapat menggoyahkan suasana hati yang buruk atau terus-menerus merasa kewalahan oleh amarah, mungkin sudah waktunya untuk meminta bantuan.

Jika kemarahanmu memengaruhi hubungan dan kesejahteraanmu, berbicara dengan terapis yang berkualitas dapat membantumu mengatasi sumber kemarahan.

Baca juga: Mengapa Kita Bisa Gampang Marah Saat Lapar?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com