Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 23/01/2020, 21:06 WIB

KOMPAS.com - Mendengar seseorang menggertakkan giginya di tengah tidur malam, tentu mengganggu dan terdengar mengerikan.

Seperti yang diungkapkan salah satu pengguna Reddit, "Itu adalah salah satu suara teraneh yang pernah saya dengar! Membuat saya berpikir tentang dua balok beton yang meluncur bersama."

Suara-suara itu muncul ketika seseorang menggertakkan, mengunyah, atau mengatupkan gigi dengan tekanan secara tidak sengaja --suatu kondisi yang disebut penggertakkan gigi, atau, lebih tepatnya, bruxism.

Baca juga: Cara Memutihkan Gigi dengan Garam, Mitos atau Fakta?

Meskipun sebagian besar dari kita beranggapan bahwa menggertakkan gigi sebagai hal biasa yang terjadi saat tidur di malam hari, itu sebenarnya juga bisa terjadi ketika kita terbangun.

Diperkirakan sekitar 8 persen orang dewasa menggertakkan gigi mereka dan hingga 33 persen anak-anak menggertakkan atau mengatupkan gigi mereka dengan tekanan.

Namun beberapa dokter menduga angka itu jauh lebih tinggi, karena banyak orang bahkan tidak menyadari bahwa mereka melakukannya ketika tidur.

Stres merupakan faktor terbesar

Stres dan kecemasan adalah alasan utama orang menggertakkan gigi, menurut Michael Lerner, dokter telinga, hidung, dan tenggorokan di Yale Medicine.

Ketika stres, tubuh kita melepaskan lonjakan adrenalin dan kortisol - dua bahan kimia yang dikenal untuk meningkatkan denyut jantung, memompa tekanan darah, dan meningkatkan level energi.

Lerner mengatakan, perubahan yang intens ini dapat menyebabkan ketegangan berlebihan di otot rahang dan otot untuk mengunyah, sehingga seseorang menggertakkan gigi mereka.

Baca juga: Menyikat Gigi Tiga Kali Sehari Dapat Mengurangi Risiko Gagal Jantung

Sebagian orang lainnya mungkin hanya menggertakkan rahang mereka ketika stres, sesuatu yang Lerner katakan, "Tidak begitu berbeda dari perilaku yang berhubungan dengan kecemasan dan lebih dikenal seperti menggigit kuku, memelintir rambut atau mengetukkan kaki."

Bukti menunjukkan, bahwa orang-orang yang berada pada masa stres --seperti perceraian, kematian atau relokasi-- lebih berisiko mengalami bruxism, seperti halnya mereka yang memiliki neurotik atau kepribadian tipe A.

Beberapa ahli medis juga mengira, menggertakkan gigi lebih umum terjadi pada mereka yang tinggal di kota-kota besar seperti New York atau Los Angeles, di mana tingkat stres berada di luar grafik.

"Orang-orang di lingkungan stres tinggi, komunitas, atau pekerjaan dianggap lebih mungkin menggertakkan gigi mereka -- untuk mengatasi kecemasan mereka," kata Derek Steinbacher, ahli bedah plastik dan rekonstruktif Yale Medicine.

"Jadi, mungkin sebagian besar warga New York menggertakkan gigi mereka, namun ini belum dikonfirmasi secara ilmiah."

Baca juga: Waspada, Alami Infeksi Jantung gara-gara Congkel Popcorn di Sela Gigi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber Huffpost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke