Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/02/2020, 11:55 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Huffpost

Mempunyai kasus cegukan yang buruk, harus apa?

Ketika berada di tengah cegukan, kita mungkin tidak terlalu peduli dari mana asalnya dan hanya ingin menghentikan cegukan.

Berita baiknya, sebagian besar kasus cegukan akan hilang sendirinya dalam periode waktu yang wajar.

Tapi jika kasus cegukan berlangsung selama berjam-jam atau ingin menghilangkannya secepat mungkin, ada beberapa bukti untuk mendukung upaya pemulihan cegukan.

"Tidak banyak penelitian berkualitas tinggi yang mencari cara untuk menyembuhkan cegukan, tapi penelitian di luar sana mendukung beberapa pengobatan rumah, seperti menahan napas atau ketakutan," kata Richardson.

"Mekanisme ini tidak dipahami betul, tapi itu semua mungkin merupakan upaya untuk mengatur ulang busur refleks cegukan atau mengubah pola pernapasan kita."

"Strategi berbasis non-obat yang telah terbukti berhasil adalah akupuntur, sehingga bisa jadi pilihan jika cegukan mengganggu kita lebih lama dari yang diharapkan."

"Satu studi kasus melaporkan, seks adalah obat untuk cegukan tak tertahankan dari seorang pria, namun saya tak akan menahan napas pada tindakan ini untuk hal lain," ujar dia.

Apabila kita mengalami cegukan lebih dari 48 jam, ini dianggap sebagai cegukan persisten, dan ada baiknya memeriksakan ke dokter.

Menurut dokter perawatan primer yang berbasis di Beverly Hills, Ehsan Ali, beberapa penyebab cegukan yang lebih berbahaya meliputi refluks asam, distensi lambung, iritasi lambung, tukak lambung, dan kelainan elektrolit,

Hal itu juga bisa jadi efek samping dari pengobatan. Dan dalam kasus yang jarang terjadi, cegukan merupakan gejala dari penyakit yang lebih parah.

Jika kita memiliki banyak kasus cegukan yang menyakitkan, masalah itu juga perlu dibawa ke dokter.

"Cegukan normal biasanya tidak menyakitkan," kata Ali.

"Jika ini terjadi pada kita, mungkin ada sesuatu yang lebih serius dan kita harus mencari tindakan medis untuk evaluasi yang tepat."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com