Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ide Kegiatan Anak di Rumah Saat Sekolah dan Kantor Diliburkan

Kompas.com, 15 Maret 2020, 18:36 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com— Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meminta agar warga mengurangi aktivitas di luar rumah untuk menekan penyebaran Covid-19. Beberapa kepala daerah pun telah menetapkan untuk meliburkan sekolah selama dua minggu ke depan.

Banyak orangtua yang mungkin bingung bagaimana memberi kegiatan kreatif pada anak usia dini agar tidak hanya sibuk memainkan gawai.

Agar tak jemu, kita bisa melakukan beberapa kegiatan bersama anak yang lebih kecil selama "karantina" di rumah.

1. Buat dan mainkan balon dari sabun

Buat sendiri balon dari sabun dan meniupnya bersama si kecil. Caranya sangat mudah yakni, dengan mencampurkan sabun cuci piring dengan air dalam wadah. Untuk mempercantik, tambahkan pewarna. Lalu, gunakan sedotan untuk meniupkan cairan ke udara. Pastikan anak tidak menelannya ya.

Dari setiap gelembung yang dihasilkan, orangtua bisa ajak anak untuk berimajinasi tentang warna-warna dan bentuk apa yang tersirat di dalam gelembung.

Baca juga: 6 Tips Parenting Anak Cerdas Sesuai Rekomendasi Psikolog

2. Bermain malam atau play doh buatan sendiri

Bermain malam atau play doh bisa membunuh kejenuhan sekaligus melatih keterampilan motorik halus anak balita. Bila di rumah tak tersedia play doh, kita bisa membuatnya sendiri dengan mencampurkan bahan bahan berikut ini:

* 2 cangkir tepung serbaguna

* ½ gelas garam

* 2 sdm. minyak sayur

* ½-¾ gelas air hangat

* 4 tetes pewarna makanan atau dua paket Kool-Aid

* Mangkuk besar

* Sendok besar

Caranya: tuang tepung, garam dan Kool-Aid atau pewarna makanan ke dalam mangkuk besar dan aduk. Tambahkan minyak sayur dan setengah cangkir air hangat. Aduk sampai warnanya merata dan gunakan tangan untuk menguleni adonan. Tambahkan lebih banyak air jika teksturnya terlalu kering atau rapuh.

Billy Truong, seorang instruktur tambahan dalam perkembangan anak di East dan West Los Angeles Colleges, mengatakan kegiatan ini dapat membantu anak-anak mempelajari angka dan pengukuran, kimia dasar dan kata-kata untuk berbagai warna dan tekstur.

Anak-anak bermain di Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2020). Fasilitas yang disediakan pengelola taman antara lain, taman bermain anak, wahana olahraga, dan arena skateboard.KOMPAS.com/M LUKMAN PABRIYANTO Anak-anak bermain di Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2020). Fasilitas yang disediakan pengelola taman antara lain, taman bermain anak, wahana olahraga, dan arena skateboard.

Untuk membantu anak-anak yang lebih muda melatih keterampilan motorik halus mereka, tempelkan spaghetti mentah di atas gumpalan adonan besar dan dorong mereka untuk merangkai sereal ke pasta.

3. Mencuci

Kegiatan mencuci mungkin adalah hal yan membosankan bagi orang dewasa. Namun bagi anak-anak, mencuci adalah hal yang menyenangkan.

Kurtz, seorang psikolog perkembangan dengan pelatihan mengatakan menunjukkan kepada anak-anak cara memilah pakaian berdasarkan jenis dan warna sambil berhitung adalah cara untuk mengajarkan keterampilan matematika dasar.

Bahkan jika anak-anak tidak mampu melakukan tugas-tugas ini sendiri, menceritakan apa yang sedang dilakukan, telah mengajarkan mereka kata-kata baru dan memperkaya kosa kata balita.

Baca juga: Kalau Anak Bertanya, Apa Itu Virus Corona?, Simak Tips Edukasinya!

4. Pesta dansa

Ada banyak alasan mengapa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan anak-anak melakukan aktivitas fisik 60 menit dalam sehari. Alasan yang lebih ilmiah, olahraga membantu tubuh kecilnya untuk membentuk tulang yang kuat dan menambah kemampuan mereka untuk mengambil dan menggunakan oksigen.

Pilihlah lagu-lagu favorit anak seperti naik delman, balonku dan lain-lain. Gunakan kostum yang memadai, seperti layaknya pesta dansa sesungguhnya. Ciptakan gerakan-gerakan unik sesuai irama. Ajak anak untuk menirukan gerakanmu.

Jangan lupa siapkan ponsel untuk mengabadikannya dan mengunggah di media sosial.

Baca juga: Anak Suka Berbohong? 5 Hal Ini Bisa Jadi Alasannya

Ilustrasi orangtua dan anak menggambar Ilustrasi orangtua dan anak menggambar

5. Main detektif

Ajak anak menjadi detektif dengan menciptakan sebuah kasus dan petunjuk-petunjuk.  Misalnya, sembunyikan mainan kesukaannya, lalu berikan petunjuk dalam sebuah kertas dimana dia bisa menemukan mainannya yang hilang.

Lengkapi kostum anak dengan kaca pembesar bila punya dan kamera untuk memotret dan menganalisa petunjuk.

Kegiatan bisa lebih seru bila orangtua mempersiapkan hadiah untuk si kecil yang berhasil memecahkan masalah.

6. Bersihkan mainan

Sembari menjaga kebersihan, kita juga bisa menghabiskan waktu dengan mengajak si kecil untuk membersihkan mainannya.

"Apa pun yang melibatkan seember air sabun dan sikat atau spons seringkali cukup menarik," kata Elizabeth Criswell, koordinator kurikulum anak usia dini di University of Minnesota.

Mencuci mainan dapat membantu memberi anak-anak rasa tanggung jawab dan mengembangkan keterampilan sensorik dan motorik yang membantu anak-anak belajar.

Baca juga: 5 Hal yang Bisa Dilakukan Orangtua Lindungi Anak dari Virus Corona

7. Menonton TV bersama

Penelitian menunjukkan, menemani anak menonton TV bersama membuat anak mendapat banyak manfaat daripada jika mereka hanya menontonnya sendiri.

“Ajukan pertanyaan pada anakmu tentang cerita dari acara televisi yang ditonton bersama. Buat mereka tetap terlibat,” ujar Mc Garon.

Pilihlah acara televisi yang bisa disaksikan oleh anak-anak sesuai dengan usianya.


Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau