Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2020, 05:52 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anak yang sering muntah tentu membuat orangtuanya resah dan bahkan panik. 

Sejatinya, muntah pada anak yang terjadi sesekali dan tidak lebih dari dua hari termasuk hal wajar.

Namun, jika anak muntah dalam jumlah banyak dengan frekuensi tinggi selama berhari-hari, maka sebaiknya orangtua segera mencari tahu penyebabnya.

Baca juga: Mual dan Ingin Muntah Saat Main Game? Bisa Jadi Motion Sickness

Ada kemungkinan, sering muntah menjadi pertanda dari masalah serius dan membutuhkan penanganan medis.

Penyebab umum anak muntah yaitu gastroenteritis (infeksi mikroorganisme pada sistem pencernaan).

Bisa pula karena tidak sengaja mengonsumsi makanan atau minuman yang beracun, dan alergi makanan tertentu.

Selain itu, muntah pada anak juga bisa dipicu gerakan tubuh yang berlebihan, hingga stres atau kecemasan.

Baca juga: Walau Mual dan Muntah, Ibu Hamil Pantang Membiarkan Perut Kosong

Prof. dr. Badriul Hegar, Ph.D, Sp.A (K), peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan dokter spesialis anak konsultan Gastrohepatologi memberi pandangannya.

Prof. dr. Badriul Hegar, Ph.D, Sp.A (K), peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan dokter spesialis anak konsultan Gastrohepatologi dalam acara Bicara Gizi: Peranan Serat untuk Dukung Kesehatan Pencernaan Anak di Jakarta, Rabu (04/03/2020).KOMPAS.com/Gading Perkasa Prof. dr. Badriul Hegar, Ph.D, Sp.A (K), peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan dokter spesialis anak konsultan Gastrohepatologi dalam acara Bicara Gizi: Peranan Serat untuk Dukung Kesehatan Pencernaan Anak di Jakarta, Rabu (04/03/2020).

Menurut Badriul, anak sering muntah bisa dipicu pola pemberian makan yang keliru.

"Muntah pada anak-anak, khususnya bayi, bisa karena teknik orangtua dalam memberi makan anak. Volumenya berlebihan atau tidak."

Badriul mengatakan hal itu kepada Kompas.com dalam acara Bicara Gizi: Peran Serat untuk Dukung Kesehatan Pencernaan Anak di Jakarta, Rabu (4/3/2020).

"Kemudian, bagaimana teknik memberi makanan melalui botol susu atau menyusui, sudah benar atau belum."

"Frekuensi makan juga harus diperhatikan. Kalau sang ibu memberi makan anak setiap dua jam sekali, pasti anak menjadi mual."

Baca juga: Anak Sering Muntah dalam Mobil? Coba Trik Ini

Badriul mengatakan, jika cara pemberian makan sudah tepat, baru orangtua bisa mencari faktor apa yang bikin anak muntah.

"Umumnya anak di usia dua tahun akan merasa mual begitu melihat makanan."

"Karena itu, kita sebagai orangtua harus mengubah mindset anak, bagaimana makan itu menyenangkan," tutur dia.

"Biasanya orangtua cemas jika anak kesulitan makan dan selalu menuruti kemauan anak. Sehingga anak butuh sosok yang membuat mereka mau 'mendengarkan', seperti dokter," sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com