Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami dan Waspadai "Gaslighting" dalam Hubungan Asmara...

Kompas.com - 22/03/2020, 07:32 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Menurut McNulty, hal ini bisa mengurangi harga diri kita, dan membuat si pelaku terlihat lebih benar dan unggul.

"Orang yang diserang akan mempertanyakan kelayakan mereka dan mengidentifikasi dirinya dengan perspektif pelaku," kata McNulty.

Jika si pelaku memberikan pujian sesekali, McNulty menyarankan agar kita tak tertipu. Pujian tersebut bisa jadi hal yang membuat kita masuk ke dalam perangkapnya.

3. Perilaku dan kata-kata tidak sesuai

Meski seorang pelaku gaslighting mengatakan ia peduli dengan kita, kata-kata itu bisa saja berbanding terbalik dengan apa yang dilakukannya.

Mereka menyampaikan apa yang ingin kita dengar, kemudian melakukan hal lain sesuai kehendaknya.

McNulty menyarankan agar kita mempertanyakan kepercayaan kita pada seseorang yang memberi janji-janji manis itu, terutama jika janji-janji manis itu sering ia lakukan.

4. Memanipulasi hubungan

Para gaslighters biasanya memanipulasi cara kita melihat orang-orang penting dalam hidup kita.

Misalnya, ia berusaha meyakinkan jika ayah kita tidak menyayangi kita, teman kita telah melakukan fitnah, saudara kita berbohong, dan lainnya.

Baca juga: 5 Kesalahan yang Bikin Hubungan Asmara Jadi Membosankan

Mereka juga akan membangun hubungan dengan beberapa di antara mereka, lalu meyakinkan mereka bahwa kita gila.

Alhasil, mereka menjadi seolah mendukung proses gaslighting yang dia lakukan.

Situasi itu membuat para gaslighter seolah menjadi satu-satunya orang yang dapat dipercaya, sehingga mereka akan menjadi "dalang" yang sempurna dalam proses hubungan ini.

"Ketika kita terputus dari orang-orang yang kita percayai, kita tidak memiliki akses mendapatkan perspektif lain yang mungkin mempertanyakan situasi yang terjadi," kata McNulty.

5. Menanyakan kewarasan kita

Setelah mencoba berbagai taktik, seorang pelaku gaslighting akan mempertanyakan kewarasan kita.

Dia mengatakan diri kita paranoid atau membayangkan hal-hal yang membuat kita seperti menjadi gila.

Membuat kita terus-menerus mempertanyakan realitas adalah cara untuk membuat kita merasa ada sesuatu yang salah dengan diri kita sendiri.

"Pada akhirnya, kita akan percaya bahwa kita benar-benar membutuhkan perspektif orang lain untuk bertahan," kata Pitta.

6. Menuduh kita memiliki hal buruk yang dilakukannya

Kondisi ini dikenal dengan istilah "proyeksi" dalam terapi-berbicara.

Artinya, pelaku gaslighting sering menuduh korbannya telah melakukan hal buruk yang sebenarnya dia yang melakukan sendiri.

“Berapa banyak pasangan yang menuduh pasangannya selingkuh, karena dialah yang sebenarnya berselingkuh?" ucap Pitta.

Menurut Pitta, orang yang berselingkuh tersebut memandang dunia penuh dengan hal-hal yang tidak bisa dipercaya karena mereka sendiri mencurigainya.

Baca juga: Manfaat Mementingkan Diri Sendiri dalam Sebuah Hubungan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com