KOMPAS.com - Di masa pandemi virus corona, kita telah melihat berbagai klaim tidak akurat di mana berkumur dengan air garam akan membunuh virus, atau cuka sari apel akan menyembuhkan kita dari virus tersebut.
Mitos terbaru yang beredar di media sosial Twitter dan di antara para "ahli teori konspirasi WhatsApp" adalah ide bahwa mandi air panas akan membunuh virus.
Agar semuanya menjadi jelas, ketahuilah hal ini tidak benar. Dokter menjelaskan mengapa teori ini tidak masuk akal.
"Begitu virus masuk ke tubuh kita, itu tergantung pada sistem kekebalan kita untuk membunuhnya," kata Dr. Claudia Pastides di Babylon Health.
"Mandi air panas dan minuman panas tidak akan dapat mencapai atau membunuh virus karena virus itu berada di dalam sel di tubuh kita."
"Tubuh kita mengatur suhunya dengan sangat hati-hati dan tidak akan membiarkannya naik secara drastis, meskipun kita minum minuman panas dan mandi."
Menurutnya, cara terbaik membunuh virus, jika kita mungkin menyentuh virus itu di kulit kita, adalah mencuci dengan sabun dan air atau menggunakan hand sanitizer.
Rumor yang menyebutkan panas mampu membunuh virus telah menyebabkan rumor lain berkembang.
Contohnya, menghembuskan udara panas dari pengering rambut ke kulit kita akan membunuh virus, mandi air panas dan minum air hangat akan mematikan virus.
Namun Dr. Claudia mengatakan, tidak ada satu pun dari teori-teori ini yang memiliki kebenaran di dalamnya, dan menegaskan suhu tubuh internal kita tidak akan banyak berubah, berapapun suhu air mandi atau minuman kita.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.