Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikenal Luas untuk Relaksasi, Apa itu Aromaterapi?

Kompas.com - 30/03/2020, 16:09 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Beberapa dari Anda mungkin sudah mengenal aromaterapi. Sesuai dengan namanya, terapi aroma ini menggunakan minyak atsiri atau essential oils yang memiliki aroma tumbuhan, bunga, maupun rempah.

Tak hanya wangi saja, aromaterapi disebut dapat membantu mengurangi risiko medis tertentu.

Sebenarnya, apa itu aromaterapi?

Aromaterapi adalah terapi pemulihan dengan menggunakan minyak atsiri (essential oil) untuk meningkatkan kondisi kesehatan dan psikologis.

Karena menggunakan essential oil, terapi ini sering juga disebut sebagai essential oil therapy.

Minyak atsiri atau essentiai oil dapat berasal dari tanaman herbal atau tanaman bunga.

Bagian-bagian tanaman yang diolah menjadi minyak pun beragam, seperti akar, kulit, dan helai mahkota bunga. Dibutuhkan banyak bahan tanaman untuk membuat minyak atsiri yang murni.

Baca juga: Benarkah Minyak Esensial Efektif Menyembuhkan?

Walau aromaterapi dapat dijadikan untuk pemulihan beberapa kasus, penting untuk digarisbawahi bahwa terapi ini tidak dapat menggantikan pengobatan dokter.

Bagaimana cara kerja minyak atsiri dalam aromaterapi?

Menurut ahli, minyak aromaterapi bekerja dengan mengaktifkan area di hidung yang disebut reseptor bau. Reseptor ini mengirimkan pesan melalui sistem saraf menuju otak.

Aroma minyak tersebut menghidupkan bagian-bagian pada otak, seperti sistem limbik yang memengaruhi emosi.

Selain itu, minyak atsiri dalam aromaterapi juga berdampak pada hipotalamus. Hipotalamus meresponsnya dengan memproduksi senyawa kimiawi otak seperti serotonin.

Baca juga: 7 Khasiat Minyak Esensial untuk Kesehatan

Jenis minyak atsiri (essential oil) untuk aromaterapi dan khasiatnya

Ada banyak jenis minyak atsiri atau essential oil yang digunakan dalam aroma terapi. Beberapa di antaranya, yaitu:

1. Minyak basil

Minyak basil atau selasih sering digunakan untuk meningkatkan konsentrasi serta meredakan beberapa gejala depresi.

Selain itu, minyak atsiri dari tanaman ini juga dipercaya mampu meredakan sakit kepala dan migrain.

Penting untuk digarisbawahi, ibu hamil tidak boleh menggunakan aromaterapi dengan minyak basil.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com