Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dikenal Luas untuk Relaksasi, Apa itu Aromaterapi?

KOMPAS.com - Beberapa dari Anda mungkin sudah mengenal aromaterapi. Sesuai dengan namanya, terapi aroma ini menggunakan minyak atsiri atau essential oils yang memiliki aroma tumbuhan, bunga, maupun rempah.

Tak hanya wangi saja, aromaterapi disebut dapat membantu mengurangi risiko medis tertentu.

Sebenarnya, apa itu aromaterapi?

Aromaterapi adalah terapi pemulihan dengan menggunakan minyak atsiri (essential oil) untuk meningkatkan kondisi kesehatan dan psikologis.

Karena menggunakan essential oil, terapi ini sering juga disebut sebagai essential oil therapy.

Minyak atsiri atau essentiai oil dapat berasal dari tanaman herbal atau tanaman bunga.

Bagian-bagian tanaman yang diolah menjadi minyak pun beragam, seperti akar, kulit, dan helai mahkota bunga. Dibutuhkan banyak bahan tanaman untuk membuat minyak atsiri yang murni.

Walau aromaterapi dapat dijadikan untuk pemulihan beberapa kasus, penting untuk digarisbawahi bahwa terapi ini tidak dapat menggantikan pengobatan dokter.

Bagaimana cara kerja minyak atsiri dalam aromaterapi?

Menurut ahli, minyak aromaterapi bekerja dengan mengaktifkan area di hidung yang disebut reseptor bau. Reseptor ini mengirimkan pesan melalui sistem saraf menuju otak.

Aroma minyak tersebut menghidupkan bagian-bagian pada otak, seperti sistem limbik yang memengaruhi emosi.

Selain itu, minyak atsiri dalam aromaterapi juga berdampak pada hipotalamus. Hipotalamus meresponsnya dengan memproduksi senyawa kimiawi otak seperti serotonin.

Jenis minyak atsiri (essential oil) untuk aromaterapi dan khasiatnya

Ada banyak jenis minyak atsiri atau essential oil yang digunakan dalam aroma terapi. Beberapa di antaranya, yaitu:

1. Minyak basil

Minyak basil atau selasih sering digunakan untuk meningkatkan konsentrasi serta meredakan beberapa gejala depresi.

Selain itu, minyak atsiri dari tanaman ini juga dipercaya mampu meredakan sakit kepala dan migrain.

Penting untuk digarisbawahi, ibu hamil tidak boleh menggunakan aromaterapi dengan minyak basil.

2. Minyak bergamot

Minyak bergamot berasal dari sejenis jeruk purut (Citrus bergamia). Dalam aromaterapi, bergamot dipercaya bermanfaat untuk saluran kemih dan saluran pencernaan.

Apabila dikombinasikan dengan minyak eukaliptus, minyak bergamot berpotensi mengentaskan masalah kulit yang dipicu oleh stres maupun cacar air.

3. Minyak lavender

Minyak lavender untuk aromaterapi sudah dikenal untuk relakasasi, mengatasi migrain dan sakit kepala, serta membantu tidur lebih lelap.

Selain itu, minyak ini juga dipercaya sebagai antiseptik untuk luka karena benda tajam dan luka bakar ringan.

4. Minyak melati

Minyak atsiri dari melati memiliki popularitas sebagai afrodisiak atau zat yang mampu menaikkan gairah seksual.

Walau studi ilmiah pendukungnya masih sedikit, minyak melati dipercaya dapat meningkatkan gelombang beta pada otak. Gelombang beta dikaitkan dengan ketajaman perhatian.

5. Minyak tea tree

Tea tree oil mungkin sudah dikenal luas dalam dunia kecantikan. Minyak ini sering dicampurkan sebagai sampo dan produk perawatan kulit, termasuk untuk mengatasi jerawat. Tea tree oil disebut memiliki sifat antimikroba, antiseptik, dan disinfektan.

6. Minyak lemon

Minyak lemon untuk aromaterapi dipercaya ampuh untuk untuk memperbaiki mood serta meringankan gejala stres dan depresi.

7. Minyak kayu cendana

Mirip dengan minyak melati, minyak kayu cendana dipercaya memiliki sifat afrodisiak atau minyak yang mampu meningkatkan hasrat seksual.

8. Minyak rosemary

Minyak tanaman herbal ini diyakini mampu merangsang pertumbuhan rambut serta meningkatkan daya ingat.

Tak hanya itu, minyak rosemary dapat mencegah kejang otot serta mendukung sistem saraf dan sistem peredaran darah.

9. Minyak geranium

Sebagai bagian dari aromaterapi, minyak geranium bisa digunakan untuk mengentaskan masalah kulit serta mengurangi stres.

Anda pun mungkin telah mengetahui bahwa tanaman ini ampuh untuk mengusir nyamuk.

10. Minyak cengkeh

Cengkeh tak hanya dikenal sebagai rempah-rempah. Minyal atsiri dari cengkeh juga diyakini memiliki khasiat aromaterapi sebagai analgesik topikal untuk pereda nyeri pada masalah gigi.

Minyak cengkeh juga dikenal sebagai antispasmodik antiemetik untuk mencegah mual dan muntah, serta mencegah timbulnya gas di usus.

Khasiat lainnya? Minyak cengkeh juga memiliki sifat antimikroba, antioksidan, dan antijamur.

Tertarik aromaterapi? Perhatikan ini

Untuk mendapatkan manfaat aromaterapi, Anda harus mencampurkannya ke dalam minyak pelarut terlebih dahulu.

Sebelum mengoleskannya ke kulit, Anda disarankan untuk melakukan test patch atau tes alergi terlebih dahulu.

Caranya adalah dengan mengoleskan sedikit campuran minyak atsiri dengan minyak pelarut ke bagian kulit seperti belakang telinga atau pergelangan tangan untuk memastikan tidak ada reaksi alergi yang muncul.

Beberapa minyak terapi juga berpotensi bereaksi dengan cahaya matahari. Dengan demikian, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dahulu sebelum menggunakan minyak atsiri apa pun untuk aromaterapi.

Peringatan untuk berkonsultasi dengan dokter berlaku untuk semua kalangan, termasuk untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak. Begitu pula dengan orang yang memiliki masalah kulit, gangguan pernapasan, alergi, dan tekanan darah tinggi.

Menggunakan minyak atsiri untuk aromaterapi dengan aman

Variasi penggunaan minyak atsiri atau essential oil dalam aromaterapi dapat beragam. Anda dapat menggunakannya dengan memasukkan campuran minyak esensial dan minyak pelarut ke diffuser, botol semprot, serta inhaler.

Selain dengan cara di atas, Anda juga mencampurkan larutan minyak atsiri dan minyak pelarut ke dalam sabun mandi, body lotion, serta kompres hangat dan dingin.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/03/30/160951920/dikenal-luas-untuk-relaksasi-apa-itu-aromaterapi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke