Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/05/2020, 16:34 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Peningkatan suhu tubuh ini dapat menyebabkan berkeringat, dan keringat malam adalah gejala umum yang terkait demam.

"Berbagai infeksi seperti HIV, TBC, dan infeksi mononukleosis dapat menyebabkan keringat malam," kata Mandal.

Baca juga: Menilik Kandidat Terkuat Obat Infeksi Covid-19

"Kondisi ini dapat menghasilkan bahan kimia yang disebut sitokin yang memerangi infeksi. Sitokin dapat memicu demam dan keringat malam."

Jika kita mengalami demam selain keringat malam, kita dapat berkonsultasi dengan dokter tentang jenis infeksi apa yang ada di tubuh kita.

Konsumsi obat-obatan

Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan keringat malam, termasuk antidepresan untuk depresi atau kecemasan.

Sebuah studi tahun 2018 menemukan, hingga 14 persen orang yang menggunakan Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRI) atau bentuk antidepresan paling umum, mengalami keringat berlebihan dan keringat malam.

Para penulis penelitian menyimpulkan, obat-obatan ini kemungkinan memengaruhi area otak yang memproduksi hormon, yang membantu mengendalikan suhu dan keringat.

Obat lain yang dapat menyebabkan keringat malam termasuk:

1. Obat migrain triptan

2. Obat penghambat hormon

3. Obat diabetes, seperti Metformin atau insulin (periksa gula darah untuk memastikan kadar gula di dalam tubuh tidak terlalu rendah dan menyebabkan keringat malam)

Baca juga: Mengenal Menopause Pria dan Solusinya...

Jika obat-obatan memicu keringat malam, kita dapat mencoba tidur dengan pakaian yang lebih tipis atau menjaga ruangan tetap dingin.

Perlukah mengkhawatirkan keringat malam?

Menurut Mandal, keringat malam tidak perlu dipersoalkan secara berlebihan.

Apalagi, jika keringat malam terjadi karena alasan umum seperti mengalami menopause atau mengonsumsi obat-obatan.

Namun, jika kita mengalami gejala lain, keringat malam bisa mengindikasikan masalah lebih besar.

"Jika keringat disertai demam, penurunan berat badan, atau perubahan nafsu makan, sudah saatnya untuk diperiksa oleh dokter," kata Mandal.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com