Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/05/2020, 14:00 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Hasil positif corona itu tak diketahui oleh keluarga Via, karena itu pula sang adik masih saja beraktifitas seperti biasanya.

Gak tau gimana ceritanya, tiba-tiba beritanya menyebar, dan keluarga yang tinggal di rumah lamaku itu setiap kali ada yang lewat depan rumah pasti ada aja yang lewat sambil nyindir-nyindir."

"Karena adikku masih bolak-balik rumah lama ke baru,” tulis Via lagi.

Setelah itu, rupanya ada yang melaporkan kebiasaan ini kepada puskesmas setempat. Pihak Puskesmas bersama Satpol PP lantas mendatangi rumah Via.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by ???????????? ???????????????????????? (@viavallen) on May 24, 2020 at 6:22am PDT

Via pun memutuskan untuk menghadapi petugas kesehatan dan Satpol PP yang datang. Ia memastikan, adiknya tak akan keluar rumah, dan menjalani isolasi mandiri.

Nah masalahnya, adekku ga percaya kalo terpapar, karena dia merasa sehat wal afiat dan seger bugar  -OTG-lah bahasa medisnya,” ungkapnya.

Kini Via dan keluarga sudah menjalani isolasi mandiri selama dua pekan. Sang adik juga sudah menjalani tes swab untuk kedua kalinya, namun masih menunggu hasil.

Namun Via menyayangkan rekomendasi pihak kesehatan yang awalnya tak meminta adiknya untuk menjalani tes swab.

Pasalnya, adiknya yang masih beraktifitas, tentu bisa saja menularkan virus itu pada orang lain.

“Nah yang jadi pikiran, sekeluargaku cuma di TCM dua kali dan hasilnya negatif, apakah kalo di swab bakalan positif?" tulisnya.

"Lah wong adekku yang swab-nya positif aja pas di-rapid yang jumlah darah diambil lebih banyak dari TCM aja hasilnya bisa non reaktif," cetus Via lagi.

“Berarti sebener-nya jumlah orang terpapar coronanya lebih besar dari jumlah yang di data ya, karena kebanyakan ketika TCM dan rapid yang hasilnya non reactive sudah dirasa cukup."

"Padahal jika di-swab bisa saja hasilnya Positif,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com