KOMPAS.com – Di tengah pandemi Covid-19 yang belum berlalu, upacara pernikahan tetap bisa dilakukan, tetapi acara berlangsung terbatas dan hanya boleh dihadiri oleh keluarga inti saja.
Dengan konsep pernikahan yang sederhana, calon pengantin pun umumnya menyesuaikan diri dengan busana yang lebih simpel. Tak terkecuali dengan jas pengantin laki-laki.
Dituturkan oleh desainer Tailor Wong Hang, Samuel Wongso, saat ini terjadi perubahan besar dalam industri pernikahan karena berbagai keterbatasan untuk menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Saat PSBB Transisi di Jakarta, Resepsi Pernikahan hingga Festival Masih Dilarang
Untuk jas pengantin laki-laki, menurut Samuel biasanya dipakai yang bahannya lebih sederhana atau memakai material kain polos.
“Biasanya pengantin pria memakai tuxedo untuk acara resepsi di ballroom dan dihadiri banyak orang. Pakai dasi kupu-kupu dan juga jas ala-ala James Bond. Tapi kalau sekarang lebih sederhana, pakai jas biasa dan dasi panjang,” ujarnya.
Untuk melengkapi penampilan, tak jarang calon pengantin juga minta dibuatkan masker dengan sisa bahan jas agar tampilannya lebih senada.
Baca juga: Ingin Menikah Usai Wabah Corona? Berikut 6 Tips Perencanaan Anggaran Pernikahan
"Untuk masker dibuatnya satu lapis bahan saja karena biasanya bahan jas itu dari wol jadi lumayan tebal. Maskernya juga untuk dipakai beberapa jam saja selama acara, kalau untuk sehari-hari pasti pengap," imbuh Samuel.
Acara pesta pernikahan di era pandemi ini biasanya hanya dilakukan di rumah ibadah dengan dihadiri tak lebih dari 10 orang, serta tanpa pesta resepsi.
Meski pandemi belum berlalu, namun minat calon pengantin untuk melakukan pesta pernikahan ternyata tetap tinggi. Hal itu tercermin dari tetap banyaknya pesanan jas pengantin di Wong Hang.
Menurut Samuel, kebanyakan calon pengantin memilih untuk memundurkan tanggal pernikahannya.
“Tetapi banyak juga yang optimis setelah bulan Juli bisa menikah dengan pesta seperti sedia kala, seperti sebelum pandemi, walau banyak juga yang memilih menerapkan acara pernikahan dengan protokol normal baru,” tuturnya.
Baca juga: Pernikahan Dini Diprediksi Meningkat Setelah Pandemi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.