Jangan cemas jika teman kita siap untuk mengatur kembali jadwal minum-minum sementara kita tidak.
"Ini dunia baru dan kita memiliki ketakutan baru. Kita tidak akan kembali ke normal, kita akan kembali ke sesuatu yang baru," katanya.
Menyesuaikan diri dengan cara hidup yang baru adalah hal yang sulit. Jangan menghakimi diri karena berjuang mengadopsi kebiasaan lama. Itu wajar.
Kemungkinan orang lain juga mengalami kesulitan, meski mereka tidak menunjukkannya.
Baca juga: Tipe Kepribadian yang Rentan Kecemasan Selama Pandemi Covid-19
Jujur kepada teman
Tidak perlu menghindar dari teman karena ingin menerapkan social distancing jika kita nyaman dengan beberapa interaksi. Pikirkan tentang situasi yang siap kita tangani, saran Burke. Misalnya, jika masih takut makan di restoran yang ramai, mungkin bertemu teman di taman.
Tinggalkan media sosial
Covid-19 memberi kesempatan kepada kita untuk tidak melihat kehidupan orang lain, dan membandingkan hidup kita.
Jika teman yang mengunggah foto liburan membuat kita stres, maka uninstall Instagram atau berhenti mengikuti akun tertentu adalah ide bagus. Namun, itu hanya solusi jangka pendek.
"Masalah utamanya terkadang adalah harga diri, perasaan harga diri, dan perbandingan sosial."
Lakukan terapi
Bagi sebagian orang, pandemi mengungkap masalah terkait kecemasan, depresi, dan harga diri. Jika itu masalahnya, konsultasi dengan profesional kesehatan mental adalah solusi lebih baik.
Baca juga: Habis Karantina Timbul Kecemasan Sosial, Bagaimana Mengatasinya?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.