Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/08/2020, 14:18 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Beberapa warna yang diunggah antara lain merah, hijau tosca, putih, dan hijau muda. Namun, menurut Rahman, itu masih rencana warna yang nantinya masih bisa diubah.

Dia juga mengakui, proyek pertama Cyclone memang sepeda lipat dengan desain mirip Brompton.

Baca juga: [VIDEO] Kreuz, Sepeda “Brompton” Buatan Bandung

Untuk sementara waktu, mereka juga hanya akan bermain di sepeda lipat. Alasannya, antusiasme pasar terhadap sepeda lipat mirip Brompton terlihat amat baik.

"Ini untuk cek ombak di pasar gimana sih terkait produk lokal," kata dia.

"Kalau proyek pertama ini oke, rencananya akhir tahun saya keluarkan desain sendiri, tetap sepeda lipat."

"Tapi nanti kemungkinan akan masuk ke sepeda-sepeda lain," tutur dia.

Pengikut jejak Brompton

Rahman tak menampik jika Cyclone pada awalnya meniru Brompton.

Karena itu pula merek sepeda ini diberi nama Cyclone, diambil dari kata dalam Bahasa Inggris "Clone" yang berarti "menggandakan/meniru".

Namun, produk yang akan mereka buat tetap dimodifikasi kembali dengan spesifikasi yang berbeda. Mulai dari ukuran roda, gear, hingga rem.

"Brompton kan cuma 16, kami ada 16 inch dan 20 inch, bisa external gear dan disc brake," ujar dia.

Baca juga: Rela Bayar DP Rp 1,75 Juta dan Inden 2 Tahun demi Sepeda Kreuz

Cyclone memilih external gear karena spare part-nya cenderung lebih mudah ditemukan dan harganya lebih murah.

"Jadi orang bisa cari part jauh lebih mudah. Kalau untuk rem, kami pakai disc brake jadi secara tampilan lebih bagus," kata Rahman.

Harga frameset Cyclone nantinya berkisar Rp 3,5 juta hingga Rp 4 juta.

Menurut Rahman, harga ini juga menyesuaikan dengan merek lokal lain yang menjual sepeda lipat serupa demi menjaga pasar sesama UKM.

"Kan sama-sama UKM. Kalau saya jual lebih murah dari itu pasar mereka bisa mati," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com