KOMPAS.com - Para peneliti masih terus mempelajari segala hal tentang virus corona, termasuk salah satunya keterkaitan penggunaan kacamata dengan rasio infeksi.
Dengan menganalisa data rumah sakit di Cina, para peneliti dari sebuah studi terbaru yang diterbitkan di JAMA Ophthalmology, menyadari bahwa mayoritas pasien yang dirawat karena virus corona tidak mengenakan kacamata.
Kondisi itu membuat mereka ingin mengetahui lebih lanjut apakah kacamata bisa membantu melindungi seseorang dari infeksi virus.
Penularan lewat mata
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), virus corona menular melalui tetesan pernapasan yang diproduksi ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin atau berbicara.
CDC mencatat bahwa penularan terbanyak terjadi ketika tetesan tersebut masuk melalui mulut atau hidung orang lain, sehingga mereka bisa terinfeksi.
Namun, CDC juga mengungkapkan bahwa penularan mungkin terjadi lewat cara lain. Misalnya, ketika seseorang menyentuh permukaan atau objek tertentu yang sudah bervirus, lalu dia menyentuh mulut, hidung atau matanya.
"Meski bukan cara penularan utama, tapi kami masih mempelajari lebih banyak tentang cara virus ini menyebar," ungkap CDC, seperti dilansir Independent.
Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, Wajib Lakukan 6 Hal Ini Saat Makan di Resto
Bisakah kacamata mencegah penularan?
Sejak pandemi muncul, beberapa dokter menyarankan mereka yang memakai lensa kontak untuk beralih mengenakan kacamata.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.