Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Elastico 7, Jersey Asal Bandung yang Tampil di Pentas Dunia

Kompas.com - 01/10/2020, 12:06 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Perjuangan dan kegagalan

Namun segala pencapaian yang dialami Rizky tak lepas dari perjuangan panjang dan cerita kegagalannya untuk menjadi atlet sepakbola belasan tahun lalu.

Dikisahkan, pada tahun 2008 Rizky menghadapi fase tersulit dalam hidupnya. Saat itu, Rizky gagal menjadi pemain sepakbola.

Padahal, dia telah mengabdikan hidupnya di bidang tersebut sejak lama.

SSB Bina Pakuan adalah salah satu saksi bisu bagaimana Rizky berjuang menggapai cita-citanya menjadi atlet sepakbola.

Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak, ia terpuruk dalam kekecewaan selama hampir satu tahun, sebelum akhirnya bisa bangkit.

Baca juga: Niion, Brand Lokal Bandung yang Segera Mendunia ke Las Vegas

Keluarga terdekat yang membuat ia bangkit. Rizky lantas mulai menata kembali kehidupannya, menyusun peluang di masa depan.

Dia lalu memutuskan untuk mencoba membuka usaha. Banyak hal dia coba, mulai dari menjual pulsa, air galon, hingga gas elpiji pernah dia jalani.

“Saya jalani semuanya, ya jualan kaus, air galon, pulsa. Lama-lama kaus ini lebih menguntungkannya."

"Akhirnya saya fokus ke produk fesyen olahraga,” tutur Rizky.

Kesuksesan

Dia lalu mendirikan Elastico 7, dan kian merasakan kesuksesan.

Rizky mengaku mengedepankan kreativitas dan inovasi, hingga kreasinya bisa menjadi produk lokal Bandung yang bersaing dengan apparel luar negeri.

Sedikit demi sedikit, keinginan itu tercapai. Produk Elastico pun mulai terbang ke mancanegara.

Setidaknya Elastico pernah mengirimkan produk ke berbagai negara seperti Malaysia, Jepang, hingga Amerika Serikat.

Baca juga: Blankenheim, Sepatu Lokal yang Mendunia, Lahir dari Rasa “Dendam”

Proses pembuatan Elastico 7.KOMPAS.com/RENI SUSANTI Proses pembuatan Elastico 7.

Awalnya, Rizky tidak memproduksi produknya sendiri. Ia mengirimkan desain ke sebuah konveksi.

Pengalaman Rizky di bidang sepakbola ternyata membantunya meraih pasar. Perlahan namun pasti, bisnisnya berkembang. Hingga akhirnya mampu memproduksi sendiri.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com