Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Langkah Sederhana Memulai Gaya Hidup Minimalis dari Lemari Pakaian

Kompas.com, 16 Oktober 2020, 11:00 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Gaya hidup minimalis menjadi topik yang cukup hangat diperbincangkan dalam beberapa waktu terakhir. Di Indonesia, topik itu mulai lebih banyak dilirik setelah kemunculan Marie Kondo dan metode beres-beresnya.

Memulai gaya hidup minimalis bisa dimulai dengan langkah yang sederhana, misalnya dimulai dari lemari pakaian. Seperti, menyingkirkan pakaian-pakaian yang jarang dipakai dan menyisakan yang paling penting.

Pilihan pakaian yang lebih sedikit juga lebih menyederhanakan pengambilan keputusan ketika kita hendak menggunakannya. Itu tentu memangkas waktu dan energi yang biasa terbuang untuk memilih pakaian.

Meski terdengar sederhana, namun praktiknya tidak semudah itu, lho. Empat langkah sederhana berikut bisa kamu coba jika inginmencoba menerapkan gaya hidup minimalis mulai dari lemari pakaian.

1. Pahami kebutuhan harian
Dilansir New Idea, kita harus memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang kita butuhkan dari segi gaya.

Coba perhatikan kehidupanmu sehari-hari dan tentukan jenis pakaian yang benar-benar kamu butuhkan.

Misalnya, jika kamu bekerja di kantor, maka beberapa pilihan pakaian kantoran mungkin adalah yang paling kamu butuhkan.

Kemudian, jika kamu memiliki gaya hidup yang lebih aktif, kamu membutuhkan pakaian yang dapat memudahkanmu untuk banyak bergerak.

Jika sering bepergian, maka kamu memerlukan pakaian yang ringan, nyaman, dan mudah dikemas, dan lain sebagainya.

Jangan lupa pula untuk mempertimbangkan masalah lingkungan, seperti cuaca. Jika kamu tinggal di tempat yang panas, tentu tidak ada gunanya menyimpan banyak jaket tebal, bukan?

2. Pembersihan
Marie Kondo menggunakan teknik sederhana untuk menilai apakah dia benar-benar perlu menyimpan suatu barang, yakni dengan bertanya pada dirinya sendiri apakah barang itu masih memancarkan kegembiraan (sparking joy).

Bagi Kondo, kegembiraan adalah perasaan yang tidak bisa dia jelaskan, yang bisa didapatkan ketika dia menyentuh, melihat atau menggunakan suatu objek.

Jika percikan kegembiraan itu tidak dirasakannya, maka Kondo akan melepaskannya.

Jika kamu memiliki setumpuk pakaian yang kamu masih bingung akan melepaskannya atau tidak, sisihkan saja dulu. Kemudian, kembali lagi nanti dan melihatnya lagi satu-satu.

Jika masih bingung, kamu bisa menanyakan beberapa pertanyaan berikut pada dirimu sendiri:

Halaman:


Terkini Lainnya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau