Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/10/2020, 11:25 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Masa pandemi Covid-19 menjadi ujian yang berat, termasuk bagi para perajin kerajinan kulit.

Pemilik bisnis tas kulit Abekani, Christiana Tunjung sempat mendapatkan cerita dari para perajinnya tentang kawan-kawan mereka yang dirumahkan atau kehilangan pekerjaan gara-gara pandemi.

Cerita itu membuat Tunjung langsung bersiap-siap menurunkan kuantitas produksi produk ready stock untuk mengantisipasi.

Namun, di luar dugaan, jumlah pesanan yang dikirim tetap stabil di sekitar angka 2.000 item per bulan, bahkan dalam satu pengiriman bisa berisi lebih dari 10 item berbeda.

Dukungan komunitas ternyata adalah kuncinya. Abekanian -sebutan untuk anggota komunitas pecinta produk Abekani- yang jumlahnya mencapai 28.000 orang membuat Abekani mampu bertahan di tengah masa pandemi yang penuh ketidakpastian.

"Memang hampir 90 persen penjualan kami saat pandemi ini bisa terdongkrak karena pesanan mereka,” kata Tunjung melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Setiap bulannya, anggota komunitas Abekanian selalu bertambah sebanyak kurang lebih 1.000 orang.

Angka tersebut terpantau dari fanpage Abekanian di 14 wilayah di seluruh Indonesia, hingga yang berada di Hongkong dan Qatar dimana masing-masing memiliki koordinator wilayah sendiri.

Solidaritas dan koneksi di antara Abekanian memang cukup kuat.

Ini membuat Tunjung harus terus berinovasi dengan cara berbeda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com