Analisis menunjukkan, orang yang tinggal di daerah dengan proporsi ruang hijau tinggi memiliki kemungkinan 20 persen lebih kecil untuk menjadi perokok aktif dibandingkan mereka yang tinggal di daerah yang kurang hijau.
Di antara mereka yang pernah merokok di beberapa waktu selama hidup mereka, orang yang tinggal di lingkungan yang lebih hijau memiliki kemungkinan hingga 12 persen lebih besar untuk berhasil berhenti merokok.
Para penulis menyarankan peningkatan akses ke ruang hijau karena dianggap dapat menjadi faktor dalam strategi kesehatan masyarakat untuk mengurangi prevalensi merokok.
Sebab, menurut Dr Mathhew White, rekan penulis studi yang juga ilmuwan senior di Universitas Wina dan profesor kehormatan di Universitas Exeter, meskipun terjadi penurunan prevalensi dalam populasi umum selama dekade terakhir, merokok tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat yang merusak dan terjadi secara global.
Apalagi setiap tahunnya, pemerintah di seluruh dunia menghabiskan dana yang sangat besar untuk mengatasinya, baik dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat maupun mengurangi tekanan pada layanan kesehatan.
"Studi ini menekankan kebutuhan untuk melestarikan ruang hijau yang sudah ada dan mengembangkan yang baru secara lebih luas," katanya.
Baca juga: Susah Berhenti Merokok? Mulailah Lindungi Kesehatan dengan Tips Ini
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.