KOMPAS.com— Makanan pedas yang dihasilkan oleh bahan-bahan seperti rempah atau cabai mampu meningkatkan nafsu makan.
Namun, banyak orang yang memiliki masalah dengan makanan pedas. Karena meski lidah menyukainya, tetapi masalah pencernaan kerap muncul setelah mengonsumsi makanan pedas.
Lalu, benarkah makanan pedas buruk untuk pencernaan? Berikut penjelasan para ahli.
Makan makanan pedas tidak selalu berdampak buruk bagi pencernaan. Tetapi ahli gizi mengatakan bahwa makanan pedas bisa menjadi masalah bagi mereka yang sudah memiliki gangguan pencernaan seperti refluks asam, sindrom iritasi usus besar (IBS), dan penyakit radang usus (IBD).
"Karena kesehatan usus setiap orang itu unik, makanan pedas dapat menyebabkan satu orang sakit perut dan membuat orang lain merasa baik-baik saja," kata Brigitte Zeitlin, MPH, RD, CDN, ahli diet terdaftar .
Untuk itu, jika kamu sudah menderita refliks asam dan iritasi pada saluran pencernaan, mengasup makanan pedas akan membuat perut terasa tidak nyaman.
“Gejala yang biasa dialami misalnya, sering pergi ke kamar mandi,” kata Brigitte.
Baca juga: Lada Hitam, Bumbu Pedas yang Kaya Manfaat untuk Kesehatan
Terkadang bukan bumbu yang menyebabkan masalah pencernaan, tetapi kandungan dalam makanan yang dikonsumsi.
"Makan sayap (ayam) pedas dapat menyebabkan gangguan pencernaan karena sayap yang digoreng, bukan (karena) saus pedasnya," kata Marta Ferraz-Valles ahli diet terdaftar di Institute for Digestive Health and Liver Disease di Mercy Medical Center di New York.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.