4. Keingintahuan
Anak-anak pada dasarnya memiliki keingintahuan yang tinggi pada dunia dan itu terserah pada kita untuk mengembangkan daya tarik tersebut.
Mungkin bisa membosankan jika anak akan terus bertanya untuk yang kesekian kalinya. Tapi begitulah cara dia menjelajahi dunia.
Perhatikan apa yang secara alami diminati anak dan ikutlah untuk tertarik, bahkan pada sesuatu yang kurang kita sukai.
Cara terbaik untuk mendorong rasa petualangan pada anak adalah ketika orangtua juga memiliki rasa itu sendiri.
Baca juga: Alasan Orangtua Harus Aktif Dorong Rasa Ingin Tahu Si Kecil
5. Empati
Empati itu agak sulit untuk diajarkan kepada balita karena dia terprogram untuk melihat dirinya sebagai pusat dunianya.
Namun, jika kita menunjukkan perilaku empatik, dia akhirnya akan mengerti. Di samping itu, kita dapat mengajarinya untuk menyebutkan emosi yang muncul dan jelaskan penyebabnya.
Misalnya, ada seorang kakak yang merasa kesal karena mainannya diambil oleh adiknya. Kita bisa mengajukan pertanyaan yang mengharuskan adik untuk berempati.
Tanyakan bagaimana dia dapat membantu sang kakak merasa lebih baik. Ketika anak itu akhirnya keluar dari gelembung egoisnya, dia akan memunculkan empati.
Baca juga: 4 Cara Menumbuhkan Rasa Empati pada Anak
6. Penerimaan
Kita berusaha keras untuk tidak mengecewakan anak-anak. Tetapi banyak ketidakadilan kecil dalam hidup membuat anak-anak membutuhkan bantuan untuk belajar bagaimana menghadapi kekecewaan.
Penulis buku "Toddlers: An Instruction Manual", Joanne Mallon menyarankan kita untuk berfokus pada upaya anak yang dilakukan anak, bukan pada hasilnya.
Temukan sesuatu yang spesifik untuk dipuji. Sebab, pujian otentik seperti itu akan meningkatkan harga diri, bahkan jika anak kita gagal mencapai apa yang dia inginkan.
Baca juga: 5 Cara Mengajari Anak Sportif Menerima Kekalahan
7. Kepercayaan