Walau mereka disarankan menghilangkan daging merah, kacang-kacangan, dan jagung, orang-orang dengan diet ini dapat makan berbagai ikan, kalkun, oatmeal, produk segar, dan kopi.
Sedangkan diet tipe O menganjurkan makan daging tanpa lemak. Orang dengan golongan darah ini dikatakan sebagai keturunan pemburu dan dapat mengolah produk hewani dengan lebih baik.
Diet ini juga menyebutkan bahwa pria dengan golongan darah O lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami serangan jantung.
Tipe ini juga merupakan diet rendah karbohidrat, mengurangi banyak biji-bijian dan buah-buahan, tetapi boleh mengonsumsi produk susu berlemak dalam jumlah sedang.
Baca juga: Efektifkah Diet Berdasarkan Golongan Darah?
Apakah diet ini akan berhasil?
Dokter naturopati Tara Nayak dari Threshold Wellness di Philadelphia, PA, yang bekerja sebagai residen klinis D'Adamo merekomendasikan diet golongan darah kepada pasiennya, bukan sebagai obat, tetapi sebagai dasar bagi mereka untuk mengembangkan kebiasaan makan yang lebih sehat.
Nayak menegaskan bahwa diet ini dilakukan bukan hanya karena ingin menurunkan berat badan saja.
“Saya menemukan bahwa diet ini paling cocok diterapkan pada orang dengan gangguan autoimun atau keadaan tipe inflamasi,” katanya.
Nayak menambahkan, diet ini memang tidak akan membuatmu menurunkan berat badan dengan cepat, tapi akan membantu mencapai kondisi yang lebih sehat.
Sayangnya tidak banyak studi ilmiah untuk mendukung atau merekomendasikan diet golongan darah.
Memang ada orang-orang yang merasa cara ini berhasil, namun bisa jadi hasil itu didapatkan karena faktor lain selain golongan darah.
Sebuah studi tahun 2013 dari American Journal of Clinical Nutrition ditemukan tidak ada bukti untuk memvalidasi manfaat kesehatan yang diklaim dari diet golongan darah.
Tahun berikutnya, hasil studi berbeda yang dipublikasikan di PLOS One menunjukkan bahwa diet golongan darah dikaitkan dengan penurunan faktor risiko penyakit tertentu seperti tekanan darah tinggi atau kolesterol.
Apa kata profesional medis
Robert H. Shmerling, MD, seorang anggota fakultas Harvard Medical School dan ahli reumatologi di Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston, MA, menulis di Harvard Health Blog bahwa tidak ada hubungan yang terbukti antara jenis darah dan pencernaan.
Charlie Seltzer, MD, seorang dokter penurunan berat badan di Philadelphia, PA, menyebut diet golongan darah tidak selalu berhasil, tetapi tidak menganggap diet tersebut tidak sehat.
Namun, Laurie Thomas, penulis Where Do Gorillas Get They Protein? What We Really Know About Diet and Health, memperingatkan bahwa diet tipe O dapat menimbulkan bahaya bagi orang yang mengikutinya, karena diet berlemak dan kaya daging dapat menyebabkan peningkatan risiko diabetes, stroke, dan bahkan serangan jantung yang fatal.
Karenanya, jika kamu mempertimbangkan untuk melakukan diet apa pun, selalu bicarakan dengan dokter terlebih dahulu. Dokter mengetahui riwayat kesehatan dan dapat membantumu mengambil keputusan yang tepat.
Baca juga: 5 Cara Menentukan Diet Terbaik untuk Tubuh
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang