Mereka banyak bertanya tentang proses kerja, jumlah pendapatan, dan bagaimana soal aturan serta prosedur endorsement.
Ini bukan sekadar mengamati perilaku dan gaya hidup Gen Z. Namun terlihat dari praktik langsung ini, betapa anak-anak Gen Z adalah kelompok usia yang haus akan informasi.
Namun mereka tidak hanya sekadar mencari informasi, melainkan juga berusaha memahami dan memanfaatkan informasi yang mereka dapatkan.
Anggota Gen Z memiliki kecenderungan untuk give back to the others atau memberi kontribusi besar bagi lingkungannya.
Selain itu, perlu diakui bahwa Gen Z adalah generasi yang multitasking atau bisa melakukan berbagai kegiatan dalam satu waktu.
Gen Z dianalogikan dapat mengoperasikan lima layar sekaligus di smartphone atau laptop dalam satu waktu.
Baca juga: Anak Selalu Pakai Gawai Saat Pandemi, Bagaimana Orangtua Bijak Bersikap
Karena itu, untuk perusahaan, lembaga pendidikan dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan populasi ini, silakan mulai dipikirkan pendekatan terbaik yang bisa dilakukan untuk menarik perhatian mereka dan mampu mendatangkan hasil yang efektif.
Yang jelas, teknologi menjadi acuan utama dalam pengembangan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan Gen Z.
Kebudayaan baru
Fenomena ini menarik dikaitkan dengan Teori Evolusi Sosial dari Herbert Spencer, seorang pakar antropologi dari Inggris.
Spencer seringkali menganalisis masyarakat sebagai sistem evolusi dan memandang transformasi masyarakat sebagai sebuah titik fokus utama dalam permasalahan sosial.
Menurutnya, masyarakat adalah komponen-komponen yang terjalin satu sama lain, di mana masing-masing komponen menjalankan fungsinya.
Spencer pun berpendapat bahwa individu adalah kontruksi sosial, di mana kemajuan sosial manusia dianggap sebagai konsekuensi dari evolusi sistem sosial.
Baca juga: Jangan Lakukan 4 Kesalahan Ini Ketika Wawancara Kerja Virtual
Dalam Teori Evolusi Sosial universal yang dijelaskan Spencer dalam bukunya berjudul "Descriptive Sociology" yang ditulis tahun 1876-1896, disebutkan bahwa perkembangan masyarakat dan kebudayaan di setiap bangsa di dunia akan melalui tingkat-tingkat evolusi yang sama.
Di dalamnya, setiap bagian masyarakat atau sub-sub kebudayaan akan mengalami proses evolusi yang melalui tingkatan yang berbeda.
Karena itu, keberadaan Generasi Z dengan segala perilakunya, dianggap sebagai sebuah sub kebudayaan baru yang merupakan hasil proses evolusi atas tingkatan yang berbeda.
Mereka hidup dengan karakternya sendiri dan maju ke depan sebagai identitas yang berbeda dengan generasi sebelumnya.
Mari kita nantikan kiprah para Gen Z di dunia profesional.
Diah Ayu Candraningrum, ST, MBA, MSi
Dosen Komunikasi Digital Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Tarumanagara
Mahasiswa Program Doktor Program Studi Ilmu Komunikasi Program Pascasarjana Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.