Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/12/2020, 07:12 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber CNBC

"Sejauh ini kumpulan bukti dari genetik, frekuensi, dan studi laboratorium menunjukkan strain baru memiliki peningkatan yang signifikan dan substansial dalam hal transmisi (penularan)," kata Whitty.

Dia menambahkan, hingga saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan strain virus baru dapat menyebabkan tingkat kematian yang lebih tinggi.

Whitty percaya strain virus baru pertama kali muncul pada pertengahan September di London atau Kent.

Pada pertengahan November, strain virus baru diperkirakan telah menyebabkan sekitar 28 persen kasus baru di London, dan wilayah lain di Inggris bagian tenggara.

"Sekarang angkanya jauh lebih tinggi. Di London, data selama seminggu terakhir menunjukkan strain baru menyebabkan lebih dari 60 persen kasus baru," kata Whitty.

"Situasi ini memberi tahu bahwa strain baru ini tidak hanya bergerak cepat, tetapi juga memiliki kemampuan menular yang meningkat dan dominan," tambah dia.

Kendati demikian, Whitty menegaskan tidak ada bukti yang menunjukkan strain baru ini menyebabkan penyakit yang lebih parah dan lebih banyak masalah.

Baca juga: Berapa Lama Vaksin Covid-19 Melindungi Tubuh?

Memang ada kecurigaan strain baru ini dapat mengubah respons kekebalan seseorang terhadap penyakit, tapi belum ada bukti.

“Asumsi kami saat ini, dari semua ilmuwan, respons vaksin harus memadai untuk strain virus terbaru. Ini jelas perlu dilihat ke depannya dan kami harus tetap waspada," ujar Whitty.

Inggris telah memberi tahu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang penemuan strain virus baru dan akan terus menganalisisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com