Ketika lebih memilih bermain game, padahal seharusnya makan, belajar, bermain dengan teman, bersekolah ataupun kegiatan lainnya, maka anak telah menunjukkan ciri-ciri gaming disorder.
3. Terus bermain game meski ada konsekuensi negatif
Anak terus bermain game meski ada konsekuensi negatifnya. Hal tersebut berdampak buruk, sehingga dapat memengaruhi kehidupan keluarga, sosial, pribadi ataupun pendidikan anak.
Berdasarkan beberapa penelitian, gaming disorder juga dapat terjadi bersamaan dengan gangguan mood lain, seperti kecemasan, depresi, dan tertekan.
Selain itu, individu dengan gaming disorder, memiliki risiko lebih tinggi mengalami obesitas, insomnia, dan masalah kesehatan lain karena tidak aktif secara fisik.
Hubungan sosial pun menjadi sempit, karena anak hanya asyik dengan game online.
Baca juga: Cegah Anak Kecanduan Gawai Dimulai dari Orangtua
Penanganan untuk anak dengan gaming disorder
Jika anak mengalami gaming disorder, berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.
Semua anggota keluarga perlu ikut berpartisipasi dalam membantu memulihkan anak dengan gaming disorder.
Dorongan dan dukungan dari semua anggota keluarga dapat memberi pengaruh yang positif bagi pemulihan anak.
Baca juga: Perangi Kecanduan Video Game, Anak Cuma Boleh Main 1 Jam Sehari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.