KOMPAS.com - Hubungan intim seharusnya tidak terasa sakit. Namun, sebagian perempuan mengalami vagina lecet dan nyeri setelah sesi bercinta.
Jika kamu mengalaminya, penting untuk mencari tahu kemungkinan penyebabnya dan mencari cara mengobatinya agar masalah yang sama tidak terulang kembali.
Menurut dokter umum Dr Jane Leonard kepada Women's Health, kebanyakan masalah vagina lecet yang dialami perempuan adalah karena adanya gesekan ketika penetrasi.
Jika perempuan tersebut sudah memiliki masalah kulit sebelumnya, rasa nyeri yang dirasakan bisa lebih parah.
Beberapa kemungkinan penyebab vagina lecet dan nyeri setelah berhubungan intim antara lain:
1. Kurang lubrikasi
Menurut Healthline, ketika seorang perempuan terangsang, tubuh akan melepaskan pelumas alami yang dapat memperlancar penetrasi.
Namun, sesekali lubrikasi alami saja tidak cukup.
Jika perempuan tersebut tidak cukup terangsang atau pasangan terburu-buru untuk melakukan penetrasi sebelum pemanasan (foreplay) dengan cukup, maka peluang terjadinya gesekan bisa lebih besar.
Gesekan tersebut bisa menyebabkan robekan mikro pada vagina, yang bisa menyebabkan sakit dan rasa tidak nyaman. Pada beberapa kasus, kondisi ini juga bisa memicu infeksi.
Baca juga: Hindari Menggunakan 5 Bahan Berikut untuk Pelumas Saat Bercinta
2. Menopause
Kondisi vagina yang kering bisa saja bukan disebabkan oleh kurangnya lubrikasi, tetapi karena perempuan sudah memasuki masa menopause.
Sesaat sebelum dan selama menopause, tingkat hormon di tubuh perempuan akan berubah secara drastis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.