Namun, gangguan ini menyebabkan fragmentasi tidur dan kualitas tidur yang buruk, yang mengakibatkan kantuk berlebihan di siang hari.
Orang dengan sleep apnea parah juga berisiko tinggi tertidur saat mengemudi.
Sindrom resistensi saluran napas atas (UARS) adalah kondisi serupa di mana gangguan pernapasan sedikit lebih tidak terasa ketika tidur.
Sleep apnea bisa menyebabkan komplikasi serius, oleh karena itu jika kamu menyadarinya segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Baca juga: Olahraga Ringan Pun Bisa Kurangi Risiko Sleep Apnea, Benarkah?
3. Narkolepsi
Ada empat gejala utama narkolepsi, gejala yang paling tidak spesifik adalah rasa kantuk berlebihan.
Gangguan tidur ini terjadi ketika ada masalah dengan regulasi tidur dan bangun.
Oleh karena itu, karakteristik tidur bisa terjadi secara tiba-tiba ketika seseorang bangun, seperti kelumpuhan tidur, namun elemen ketika bangun bisa terjadi saat tidur dan membuat tidur terganggu.
Gejala narkolepsi yang paling khas adalah cataplexy, yaitu hilangnya kekencangan otot secara tiba-tiba dengan rangsangan emosional, seperti kejutan atau tawa.
Rasa kantuk yang terkait dengan narkolepsi mungkin memerlukan pengobatan dengan stimulan, seperti Ritalin, Provigil, dan Nuvigil.
Baca juga: Kenali, Penyebab Gangguan Tidur Selama Pandemi dan Cara Mengatasinya
4. Sindrom kelelahan kronis
Sindrom kelelahan kronis adalah suatu kondisi yang mungkin membuat kita merasa lelah atau mengantuk.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.