KOMPAS.com - Jika mulut terasa asam disertai rasa terbakar di dada, bisa jadi kita mengalami gejala penyakit Gerd (gastroesophageal reflux disease).
Gerd atau penyakit asam lambung disebabkan oleh melemahnya katup antara kerongkongan dan lambung.
Baca juga: 9 Cara Tanpa Obat untuk Mengatasi Gerd, Sudah Tahu?
Dalam kondisi normal, katup akan terbuka untuk memungkinkan makanan dan minuman dicerna di lambung. Begitu makanan dan minuman masuk, katup akan kembali tertutup untuk mencegah isi lambung naik ke kerongkongan.
Namun, pada penderita Gerd, katup ini melemah dan tidak bisa menutup dengan baik, sehingga isi lambung kembali ke atas.
Baca juga: Agar Tak Kambuh, Jam Berapa Pengidap Gerd Harus Makan Malam?
Dr Rabbinu Rangga Pribadi, SpPD menjelaskan, Gerd terjadi karena asam lambung yang naik ke kerongkongan, sehingga menimbulkan rasa panas di dada.
"Rasa panas atau terbakar di dada ini biasa kita kenal dengan heartburn," tutur Rabbinu dalam webinar "Kupas Tuntas Penyakit Asam Lambung" pada Kamis (18/2/2021).
Selain rasa terbakar di dada, gejala Gerd yang juga khas, kata Rabbinu, berupa regurgitasi atau kondisi timbulnya rasa makanan yang naik kembali ke mulut.
Baca juga: Penyakit Gerd Bisa Berkembang Jadi Kanker Esofagus, Apa Itu?
Gejala lain dari Gerd mencakup batuk, suara serak, nyeri saat menelan makanan, erosi pada gigi (lapisan email gigi terkikis), rasa pahit di lidah, nyeri dada, dan rasa terganjal di kerongkongan.
Faktor risiko Gerd
Ada sejumlah faktor risiko yang menyebabkan seseorang lebih tinggi kemungkinannya untuk menderita penyakit Gerd. Berikut poin yang disampaikan Rabbinu:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.