Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gaya Hidup yang Perlu Diubah untuk Sembuhkan Gerd

KOMPAS.com - Jika mulut terasa asam disertai rasa terbakar di dada, bisa jadi kita mengalami gejala penyakit Gerd (gastroesophageal reflux disease).

Gerd atau penyakit asam lambung disebabkan oleh melemahnya katup antara kerongkongan dan lambung.

Dalam kondisi normal, katup akan terbuka untuk memungkinkan makanan dan minuman dicerna di lambung. Begitu makanan dan minuman masuk, katup akan kembali tertutup untuk mencegah isi lambung naik ke kerongkongan.

Namun, pada penderita Gerd, katup ini melemah dan tidak bisa menutup dengan baik, sehingga isi lambung kembali ke atas.

Dr Rabbinu Rangga Pribadi, SpPD menjelaskan, Gerd terjadi karena asam lambung yang naik ke kerongkongan, sehingga menimbulkan rasa panas di dada.

"Rasa panas atau terbakar di dada ini biasa kita kenal dengan heartburn," tutur Rabbinu dalam webinar "Kupas Tuntas Penyakit Asam Lambung" pada Kamis (18/2/2021).

Selain rasa terbakar di dada, gejala Gerd yang juga khas, kata Rabbinu, berupa regurgitasi atau kondisi timbulnya rasa makanan yang naik kembali ke mulut.

Gejala lain dari Gerd mencakup batuk, suara serak, nyeri saat menelan makanan, erosi pada gigi (lapisan email gigi terkikis), rasa pahit di lidah, nyeri dada, dan rasa terganjal di kerongkongan.

Faktor risiko Gerd

Ada sejumlah faktor risiko yang menyebabkan seseorang lebih tinggi kemungkinannya untuk menderita penyakit Gerd. Berikut poin yang disampaikan Rabbinu:

- Kelebihan berat badan

- Kebiasaan merokok

- Kecemasan atau mudah panik

- Mengonsumsi makanan atau minuman yang memicu kenaikan asam lambung

- Makan dalam jumlah besar

- Berbaring setelah makan

- Mengonsumsi obat-obatan tertentu.

"Stres juga merupakan faktor yang memperburuk gejala Gerd," tambah Staf Medis Divisi Gastroenterologi di Departemen Ilmu Penyakit Dalam di RSCM-FKUI ini.

"Jika terjadi dalam waktu lama dan tidak diobati dengan benar, Gerd bisa menjadi kanker kerongkongan, walau kasusnya hanya kurang dari satu persen di Indonesia."

Pemeriksaan penyakit ini meliputi endoksopi atau teropong usus, terutama mereka yang memiliki gejala sering muntah, muntah darah, BAB berwarna hitam, sulit menelan, atau adanya penurunan berat badan.

Perubahan gaya hidup 

Perubahan gaya hidup bisa membantu mengatasi penyakit Gerd, antara lain:

- Menjaga berat badan ideal

- Olahraga teratur

- Berhenti merokok dan minuman beralkohol

- Mengurangi makanan berlemak tinggi atau makanan yang digoreng.

- Tidur dengan meninggikan kepala sekitar 20 cm

- Tidak mengonsumsi makanan dalam jumlah besar

Menurut Rabbinu, pada intinya pasien Gerd bisa sembuh asal mau menjalani pengobatan dan mengubah gaya hidup lebih sehat.

"Namun kita perlu berkonsultasi ke dokter/ Karena pengobatan satu pasien Gerd dengan pasien Gerd lainnya tidak selalu sama. Hasilnya bisa berbeda untuk pemberian obat, serta dosis pemakaian obat," terangnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/18/185611420/gaya-hidup-yang-perlu-diubah-untuk-sembuhkan-gerd

Terkini Lainnya

Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com