Biasanya infeksi dapat berkembang di daerah ini karena masalah kelembapan dan berkembangbiaknya bakteri.
Berbagai penelitian menyimpulkan, pria yang biasa mengenakan pakaian dalam ketat sepanjang hari memiliki tingkat fragmentasi DNA yang jauh lebih tinggi pada sperma.
Dengan kata lain, sperma secara tidak sengaja dapat berisiko karena tekanan terus menerus dan suhu tinggi yang terpapar pada testis.
Sehingga, mengenakan pakaian dalam yang ketat di kala tidur mungkin sudah sepantasnya dipertimbangkan kembali.
Alasan ketiga adalah fisiologis, dan agak berbatasan dengan kenyamanan dan akal sehat.
Ketika kita pergi tidur di malam hari, maka kualitas tidur yang nyenyak dapat bergantung pada sejumlah faktor.
Baca juga: Temukan Bercak Putih Pucat pada Celana Dalam, Perlukah Kuatir?
Menjadi benar-benar rileks dan bebas stres adalah salah satu prasyarat yang dibutuhkan tubuh agar bisa tidur nyenyak.
Bayangkan jika testis bisa berada dalam posisi yang "lebih bebas" saat tidur di malam hari, mungkin ini dapat mendatangkan dampak yang baik bagi kualitas tidur.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.