Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/03/2021, 16:00 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com -Tindakan pembesaran payudara tidak akan memicu kanker jika dilakukan demgan metode yang tepat. Transfer lemak dan implan merupakan pilihan terbaik yang kerap disarankan di dunia medis.

Masih ada banyak salah kaprah yang beredar di masyarakat tentang kanker payudara dan pemicunya.

Dr. Sonar Soni Panigoro, Sp. B(K)Onk.,M.Epid., MARS, menyatakan jika belum ada riset yang membuktikan prosedur pembesaran payudara dapat menyebabkan penyakit mematikan ini.

"Tidak memicu kanker payudara, dari segi risiko implan tidak pengaruh," terangnya dalam wawancara secara daring pada Sabtu (20/03/2021).

Ia juga membenarkan jika filler payudara yang sempat viral itu memang menyulitkan deteksi kanker.

Pasalnya, silikon maupun cairan yang disuntikkan tidak memiliki batasan khusus sehingga dapat masuk ke jaringan di dalam kelenjar payudara.

Baca juga: Filler Payudara Bisa Menyulitkan Pemeriksaan Kanker, Apa Sebabnya?

Selain itu, cairan filler bisa salah dikenali sebagai kanker payudara karena keduanya nampak berwarna putih saat pemeriksaan. Berbeda dengan transfer lemak yang memiliki warna hitam.

Di sisi lain, pembesaran payudara dengan implan implan tidak menyulitkan proses pemeriksaan mamografi. Sebab, implan yang disusupkan ke tubuh berupa gel silikon sehingga bentuk dan posisinya lebih jelas.

Nantinya tim dokter akan menerapkan teknik khusus saat proses mamografi untuk menggeser implan tersebut agar jaringan di dalam payudara bisa dicek lebih lanjut.

Kanker payudara sendiri bisa dideteksi secara dini dengan cara mengamati perubahan yang terjadi pada bagian tubuh ini. Namun ia menyarankan untuk segera mendatangi fasilitas kesehatan untuk memastikannya.

Baca juga: Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com