Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan 5 Hal Ini Ketika Membeli Makanan Kucing

Kompas.com - 25/03/2021, 20:35 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Ketika memutuskan untuk merawat kucing, kita juga perlu berkomitmen untuk memberikan perawatan terbaik, termasuk memberi makanan kucing terbaik.

Tapi, sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu apa saja nutrisi penting yang paling dibutuhkan kucing.

Kemudian, jika membeli makanan di toko hewan, jangan lupa juga untuk membaca label makanannya.

Ingatlah bahwa memastikan kucing mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan akan membuatnya tumbuh lebih optimal.

Kandungan yang perlu diperhatikan

Mencari makanan kucing yang bagus untuk kucing memang memerlukan kecermatan.

Melansir the Spruce Pets, beberapa kandungan yang perlu diperhatikan ketika membeli makanan kucing antara lain:

1. Sumber protein

Cari makanan kucing yang menyebutkan secara detail sumber protein kucing, tidak hanya berlabel "daging".

Misalnya, Anda bisa mencari memilih makanan dengan daging ayam, salmon, kalkun, domba, atau menyebutkan organ secara spesifik, seperti hati ayam dan jantung ayam yang kaya taurin.

Baca juga: 7 Makanan Manusia yang Berbahaya jika Dimakan Kucing

2. "Filler"

Kucing tidak makan karbohidrat dan membutuhkan protein untuk berkembang tumbuh dengan baik.

Faktanya, kucing bisa mengalami masalah pencernaan ketika banyak mengonsumsi karbohidrat dan banyak alergi makanan dipicu oleh kandungan karbohidrat dalam makanan.

Namun, sebagian besar makanan kering bergantung pada karbohidrat sebagai "filler" yang dibutuhkan untuk menyatukan bahan lainnya.

Kucing adalah karnivora dan untuk itu, mereka tidak membutuhkan biji-bijian dalam makanannya, terutama jagung dan gandum.

Jagung adalah bahan filler yang murah, tetapi banyak kucing alergi dengan gandum.

Untuk mencegahnya, Anda bisa mencari filler dengan karbohidrat seperti kacang hijau, ubi jalar, atau tepung kentang.

Memberinya makanan kaleng bisa menjadi opsi, dengan makanan kering sebagai "hadiah".

Pastikan kucing tidak mengonsumsi karbohidrat berlebihan dari filler. Makanan kering biasanya mengandung lebih dari 50 persen gandum.

Baca juga: Bolehkah Kucing Diberi Makan Nasi? Simak Penjelasannya Ini

3. Sumber lemak

Cari juga sumber lemak dalam label makanan, misalnya "lemak ayam".

Anda mungkin juga akan melihat minyak bunga matahari atau minyak lainnya pada label makanan kucing. Tapi, biasanya hal itu disertakan oleh produk makanan kucing premium.

 

4. Vitamin dan mineral

Vitamin C (kalsium askorbat) dan/atau Vitamin E (alpha-tocopherol) juga sering kali ditambahkan ke dalam makanan kucing sebagai pengawet, bersama dengan vitamin dan mineral lainnya.

5. Taurin

Taurin adalah asam amino yang dapat langsung diproduksi oleh tubuh manusia.

Namun, kucing membutuhkan sumber makanan taurin untuk memiliki kesehatan yang optimal.

Dalam sebuah penelitian tahun 1974, ditemukan bahwa kekurangan makanan mengandung taurin berkontribusi atas kejadian degenerasi retina pada kucing.

Kekurangan taurin juga bisa menyebabkan penyakit jantung. Selama beberapa dekade, semakin banyak produsen makanan kucing menambahkan taurin ke makanan kucing.

Baca juga: Mengulik Feline Panleukopenia, Penyakit Kucing yang Sangat Berbahaya

Memilih jenis makanan

Memilih makanan buat kucing perlu dilakukan secara cermat. Banyak ahli gizi sepakat bahwa kucing harus mendapatkan makanan yang bervariasi, baik yang dikeringkan maupun yang dikalengkan dengan alasan:

  • Makanan kering lebih praktis dan bisa untuk memberi makan kucing-kucing jalanan.
  • Makanan kaleng mengandung air dan banyak kucing tidak minum air secara teratur, sehingga mengonsumsi makanan kaleng bisa membantu kucing memenuhi kebutuhan asupan airnya.
  • Memastikan kucing mendapatkan kebutuhan nutrisi dalam jumlah yang cukup. Makanan kucing yang "hampir sempurna" mungkin menambahkan terlalu sedikit atau terlalu banyak mineral atau vitamin ke dalamnya.
  • Jenis makanan kucing sangat bervariasi. Memvariasikan makanan perlu dilakukan agar kucing tidak bosan dengan makanan yang sama setiap hari.
  • Kucing juga bisa mengembangkan alergi seiring berjalannya waktu. Jadi, idealnya menghindari makanan dengan kandungan yang dapat pemicu alergi kucing. Meskipun, kasus ini cenderung jarang terjadi.
  • Mencegah "kecanduan makanan" yang mungkin terjadi karena kurangnya opsi makanan. Sebuah studi yang dikutip The Whole Cat Journal pada 2001 mengatakan bahwa kucing bahkan bisa kecanduan hingga merek, sampai pabrik dan nomor lot tertentu.

Kecanduan semacam ini akan sulit ditangani terutama jika makanannya habis. Tetapi, ini bisa dicegah dengan memberikan makanan yang bervariasi.

Bukan berarti makanan kucing Anda harus berbeda setiap harinya. Tetapi, sediakanlah beberapa makanan kaleng berkualitas tinggi, yang ditambahkan dengan makanan kering untuk asupan kucing sepanjang hari.

Baca juga: Manfaat Makan Rumput Gandum untuk Kesehatan Kucing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com