Renungkan dulu apa yang sebaiknya disampaikan kepada anak.
Biarkan anak melepaskan emosi tentang aksi terorisme yang diketahuinya. Anak bisa saja merasa takut, marah, kaget, bingung, atau bahkan ingin tahu lebih banyak.
Biarkan anak menyampaikan pendapat dan perasaannya ini dulu.
Baca juga: Demi Mental Kuat, Ajari Anak 7 Hal Ini
Kadang-kadang anak kesulitan merangkai kata, karena itu biarkan dia berekspresi dengan gambar atau opsi lainnya.
Jadikan ini kesempatan bagi kita untuk belajar lebih banyak dengan menggali sebanyak mungkin informasi
Dengan cara ini, kita bisa mempersiapkan diri untuk menjawab berbagai pertanyaan anak.
Sampaikan pula, selalu ada orang baik yang berusaha mencegah terorisme dan membantu setelah kejadian.
Fokuslah pada aspek kasih sayang yang masih diberikan oleh manusia kepada sesamanya.
Jangan lupa untuk menyampaikannya dengan sederhana agar mudah dicerna oleh anak.
Ajak anak untuk berpartisipasi dengan kejadian tersebut, misalnya dengan menyumbang atau mendoakan para korban.
Kemudian ajak anak mencari tahu tindakan lain yang bisa dilakukan meski dalam lingkup kecil.
Baca juga: Mengajarkan Toleransi pada Anak Lewat Buku
Misalnya, dengan mengedepankan toleransi atau berusaha membela apa yang benar di kehidupan sehari-harinya.
Ketika terjadi aksi teror biasanya masyarakat tergerak untuk melakukan berbagai kegiatan sosial.
Ajak anak untuk terlibat dalam kegiatan seperti doa bersama, donasi, atau layanan sosial lainnya.
Batasi sumber informasi anak agar gambar dan detail beritanya tidak menakuti dan micu trauma.