Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Hipotiroid, Penyakit yang Diderita Baekhyun EXO

Kompas.com - 05/04/2021, 13:54 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Penyebab

Menurut WebMD, penyebab hipotiroid yang paling umum adalah tiroiditis Hashimoto. Ini adalah kelainan autoimun.

Tubuh penderitanya menghasilkan antibodi yang menyerang dan menghancurkan kelenjar tiroid.

Tiroiditis juga bisa disebabkan oleh infeksi virus.

Sementara kemungkinan penyebab lainnya adalah:

  • Terapi radiasi ke area leher.
  • Pengobatan yodium radioaktif.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu.
  • Operasi tiroid.
  • Asupan yodium terlalu sedikit.
  • Kehamilan.
  • Masalah tiroid ketika kelahiran.
  • Kerusakan atau kelainan kelenjar hipofisis
  • Gangguan hipotalamus.

Baca juga: Waspadai, Gangguan Tiroid Bisa Memicu Depresi

Gejala

Secara umum, gejala hipotiroidisme pada pria dan wanita sebetulnya mirip. Beberapa gejala umumnya antara lain:

  • Kenaikan berat badan.
  • Kulit kasar dan kering.
  • Kelelahan.
  • Merasa kedinginan.
  • Sembelit.
  • Depresi.
  • Nyeri sendi.
  • Nyeri atau kekakuan otot.
  • Gangguan ingatan.
  • Rambut rontok.
  • Detak jantung melambat.
  • Tiroid membesar.

Meskipun penyakit ini disebut lebih sering terjadi pada orang berusia 60 tahun ke atas, namun anak-anak dan remaja juga bisa mengalaminya.

Gejala hipotiroid pada anak-anak dan remaja juga sama seperti yang muncul pada penderita hipotiroid dewasa. Namun, anak-anak dan remaja mungkin juga memiliki gejala berikut:

  • Penundaan pubertas.
  • Penundaan dalam pertumbuha dan perawakan yang lebih pendek.
  • Perkembangan mental yang terlambat.
  • Perkembangan gigi permanen yang terlambat.

Bagi kebanyakan orang, gejala dapat berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun.

Karena tiroid melambat, gejalanya mungkin akan semakin mudah diidentifikasi.

Meskipun, beberapa gejala hipotiroid yang disebutkan juga lebih umum muncul seiring bertambahnya usia.

Baca juga: 6 Penyakit Tiroid dan Cara Mengatasinya

Faktor risiko

Wanita, terutama wanita berusia lanjut, lebih berisiko mengembangkan hipotiroid daripada pria.

Seseorang juga lebih berisiko menderita hipotiroid jika memiliki riwayat keluarga menderita penyakit autoimun. Beberapa faktor risiko lainnya antara lain:

  • Ras (kulit putih atau orang Asia).
  • Usia (lebih banyak terjadi pada usia tua).
  • Kemunculan uban dini.
  • Penyakit autoimun, seperti diabetes tipe 1, multiple sclerosis, artitis reumatoid, penyakit celiac, penyakit Addison, anemia pernisiosa, atau vitiligo.
  • Penyakit bipolar.
  • Sindrom down.
  • Sindrom turner.

Hipotiroid yang tidak diobati dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, seperti masalah keseimbangan, gondok, masalah jantung, infertilitas, nyeri sendi, masalah kesehatan mental, kegemukan, hingga neuropati perifer.

Pada akhirnya, meskipun penyakit ini tidak selalu progresif, namun penting untuk memerhatikan semua gejala yang mungkin Anda alami karena hipotiroid memengaruhi banyak organ tubuh.

Jika Anda menyadari kemunculan gejala yang berkaitan dengan hipotiroid, segeralah bertemu dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Baca juga: 10 Gejala Kelenjar Tiroid Bermasalah, Tak Hanya Benjolan di Leher

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com