Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diderita Rachel Goddard, Kenali Miom dan Kista pada Rahim

Kompas.com - 16/04/2021, 08:33 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Perbedaan miom dan kista dari gejalanya

Meski keberadaan miom sering kali tak disadari, wanita dengan miom biasanya memiliki periode haid lebih panjang dan berat, merasakan nyeri di bagian belakang kaki, nyeri panggul, nyeri saat berhubungan intim, sering buang air kecil, sembelit, perut kembung, hingga perut membesar.

Jika Anda mengalami gejala tersebut, maka sebaiknya diwaspadai.

Kista pada umumnya tidak menimbulkan gejala apapun sehingga biasanya dibiarkan berkembang lebih besar dan menjadi parah.

Ketika sudah berkembang, kista mungkin menimbulkan gejala yang dapat bervariasi tergantung dari lokasinya.

Kista hati dan ginjal, misalnya, umumnya tidak menunjukkan gejala dan hanya dapat ditemukan ketika pemindaian (scan) rutin.

Kista payudara bisa terasa sakit, sementara kista pada otak dapat menyebabkan sakit kepala dan kista kulit akan menimbulkan benjolan.

Sedangkan kista rahim dapat menyebabkan nyeri panggul, nyeri saat buang air besar, urgensi buang air kecil, perut kembung, hingga perubahan aliran menstruasi.

Baca juga: Bisakah Hamil Jika Memiliki Miom?

Perbedaan miom dan kista dari pengobatannya

Dokter akan menentukan pengobatan miom mana yang cocok berdasarkan usia, ukuran miom dan kesehatan keseluruhan dari pasien. Pasien mungkin saja menerima kombinasi pengobatan.

Beberapa pengobatan rumahan diyakini dapat memberikan efek positif pada miom, termasuk yoga, pijat, akupunktur, hingga mengaplikasikan panas ketika merasakan kram.

Perubahan pola makan, seperti menghindari daging-dagingan dan makanan tinggi kalori, juga disebut dapat membantu.

Hal lain yang juga membantu adalah mengelola tingkat stres dan menurunkan berat badan jika berat badan berlebih.

Dokter mungkin akan meresepkan obat pengatur kadar hormon untuk mengecilkan miom.

Pilihan lainnya bisa membantu mengontrol pendarahan dan rasa sakit, meskipun tidak dapat menghilangkan miom, di antaranya intrauterine device (IUD), obat pereda nyeri seperti ibuprofen, hingga pil pengontrol kehamilan.

Prosedur pembedahan mungkin diperlukan untuk menghilangkan pertumbuhan miom yang sangat besar atau berganda. Prosedur ini dikenal sebagai miomektomi.

Pembedahan juga dapat dilakukan secara laparoskopi melalui beberapa sayatan kecil di mana alat bedah dan kamera dimasukkan. Tapi, miom mungkin tumbuh kembali setelah prosedur ini dilakukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com